Bobo.id - Setelah makan mungkin teman-teman akan merasa ingin berbaring dan rebahan.
Namun sebainya jangan lakukan hal itu, karena bisa menyebabkan banyak masalah muncul.
Rebahan atau tidur setelah makan bisa menyebabkan pencernaan terganggu hingga stroke.
Rasa mengantuk setelah makan ini muncul karena adanya pengaruh perubahan sirkulasi darah.
Setelah selesai makan, tubuh akan lebih banyak mengalirkan darah ke usus kecil.
Hal itu dilakukan untuk memberikan tambahan energi pada organ pencernaan.
Namun hal ini biasanya hanya terjadi setelah teman-teman makan makanan yang mengandung banyak lemak dan karbohidrat.
Walau merasa mengantuk, ada baiknya teman-teman tidak langsung berbaring dan tunggu hingga proses pencernaan selesai.
Berikut akan dijelaskan beberapa masalah yang muncul akibat berbaring atau rebahan setelah makan.
Baca Juga: Berat Badan Sering Naik? Ini 5 Kebiasaan yang Jadi Penyebabnya, Salah Satunya Kurang Tidur
1. Menyebabkan Gangguan Pencernaan
Salah satu efek buruk langsung tidur setelah makan adalah gangguan pencernaan seperti penyakit asam lambung dan sakit perut.
Asam lambung dari perut rentan naik ke kerongkongan saat seseorang langsung tidur setelah makan.
Hal itu bisa menyebabkan seseorang merasa mulas, dada atau perut bagian atas nyeri, mual, sampai sakit tenggorokan.
Selain asam lambung naik, bahaya tidur setelah makan juga bisa menyebabkan sakit perut atau dispepsia.
Gejala dispepsia antara lain sakit perut, mual, begah, dan perut terasa kembung.
2. Menurunkan Kualitas Tidur
Tidur atau rebahan setelah makan bisa membuat kualitas tidur teman-teman menurun.
Seperti diketahui, tidur berkualitas penting untuk menjaga kebugaran sepanjang hari, menjaga daya tahan tubuh, sampai mengontrol suasana hati.
Baca Juga: Terlalu Banyak Makan Kue dan Daging Sebabkan Sembelit, Atasi dengan Cara Alami Ini
Orang yang langsung tidur setelah makan umumnya sulit tidur nyeyak di malam hari.
Hal itu dipengaruhi kondisi perut yang tidak nyaman.
Gangguan tidur ini terkadang tidak terasa namun bisa dikenali lewat gejala bangun tidur kepala pusing.
3. Meningkatkan Berat Badan
Efek buruk tidur setelah makan yang perlu diwaspadai adalah berisiko meningkatkan berat badan.
Sebuah studi kecil mengungkapkan, waktu makan dan tidur yang terlalu berdekatan memengaruhi ritme sirkadian atau jam biologis tubuh.
Dampaknya bisa mengganggu metabolisme yang berdampak pada pengaturan berat badan.
Untuk menangkal bahaya tidur setelah makan, ahli gizi menyarankan agar tidur dilakukan dua sampai tiga jam setelah makan.
Rentang waktu beberapa jam antara makan dan tidur memungkinkan pencernaan sudah memproses asupan ke usus kecil.
Baca Juga: Kamu Jadi Sering Makan Kalau Sedang Sedih? Ternyata Ada Hubungannya dengan Ini
Dengan begitu, masalah kesehatan seperti asam lambung naik sampai susah tidur bisa dicegah.
Jika teman-teman merasa lapar tapi waktu tidur sudah dekat, usahakan hanya mengonsumsi camilan sehat dan ramah di pencernaan seperti buah.
4. Stroke
Masalah lain yang bisa timbul dari tidur atau rebahan setelah makan adalah stroke.
Dalam sebuah penelitian diketahui, orang yang memberikan jeda makan dan tidur cukup lama, memiliki risiko lebih rendah terkena stroke.
Hal ini terjadi karena waktu makan yang dekat dengan jam tidur bisa menyebabkan asam lambung naik ke kerongkongan.
Kondisi itu menjadi penyebab munculnya sleep apnea yang berkaitan dengan stroke.
Selain itu, perubahan gula darah, kolesterol, dan tekanan darah saat tidur bisa menjadi faktor meningkatkan risiko stroke.
Nah, itu tadi beberapa akibat dari tidur atau rebahan setelah makan.
Sebaiknya teman-teman memberikan jeda waktu dua atau tiga jam setelah makan jika ingin tidur atau sekedar rebahan.
(Penulis: Mahardini Nur Afifah/Amirul Nisa)
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com,hellosehat.com |
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR