Bobo.id - Teman-teman pasti sudah biasa mengonsumsi ayam sebagai menu makan harian.
Tapi pernahkah mencoba makan ayam kalkun atau ayam Belanda yang disebut juga turkey.
Di Indonesia memang sangat jarang bisa menemukan daging kalkun di pasar atau swalayan.
Tapi di beberapa negara di Amerika atau Eropa biasa mengolah kalkun sebagai menu makan saat acara Tanksgiving dan Natal.
Karena itu, kalkul lebih banyak diternakan di wilayah Amerika dan Eropa.
Ayam dan kalkun adalah sama-sama jenis unggas hanya saja memiliki ukuran yang berbeda.
Selain itu, dua jenis unggas ini juga disebut memiliki rasa yang hampir mirip.
Tapi, kira-kira di antara keduanya mana yang lebih enak, ya?
Berikut akan dijelaskan beberapa perbedaan antara ayam dan kalkun.
Baca Juga: Beda dengan Negara Eropa Lainnya, Kalkun Jadi Hidangan Wajib Natal di Inggris!
Tekstur Daging
Meski disebut memiliki rasa daging hampir mirip, namun sebenarnya dua jenis unggas ini cukup berbeda, lo.
Tekstur dari daging kalkun disebut lebih juicy dari pada daging ayam.
Terlebih pada bagian paha kalkun yang lebih berjus dari pada paha ayam.
Jadi, untuk melihat perbedaan dua unggas ini bisa dilihat pada bagian paha.
Selain itu, bagian dada ayam dan kalkun akan terlihat mirip saat dipotong.
Namun bagian dada kalkun memiliki tekstur yang lebih lembut dibandingkan dada ayam yang cenderung kering.
Bagian Kulit
Selain tekstur daging, bagian kulit dari kalkun dan ayam juga berbeda.
Baca Juga: Tofurky, Tiruan Daging Kalkun untuk Perayaan Thanksgiving Vegetarian
Beberapa orang yang menyukai kulit ayam, mungkin akan merasakan hal berbeda saat makan kulit kalkun.
Kulit ayam memiliki kandungan lemak pada bagian bawahnya.
Sehingga saat diolah masih cukup tebal dan berair dari lemaknya.
Sedangkan kulit kalkun cukup tipis, karena tidak memiliki kandungan lemak.
Saat dimasak dengan benar, kulit kalkun akan sangat garing dengan bumbu yang terserap sempurna.
Kandungan Protein
Hal lain yang menjadi pembeda dua unggas ini adalah kandungan protein di dalamnya.
Kalkun dan ayam memang bisa menjadi sumber protein hewani untuk tubuh.
Walau begitu, kandungan protein pada kalkun lebih tinggi dari pada ayam.
Baca Juga: Pemula Wajib Tahu, Ini 4 Hal Penting yang Perlu Diketahui Sebelum Membuat Ayam Bakar
Terlebih pada bagian dada kalkun yang bertekstur lembut dan tinggi kandungan protein.
Karena itu, banyak orang merekomendasikan dada kalkun sebagai menu makan saat diet untuk menurunkan berat badan.
Untuk rasa yang paling enak, tentu akan berbeda-beda karena selera setiap orang berbeda-beda.
Namun, jika ingin makan yang gurih karena lemak cobalah makan daging ayam.
Nah, itu tadi perbedaan daging kalkun dan ayam yang sering disebut mirip.
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com,hellosehat.com |
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR