Bobo.id - Saat puasa, kita akan menahan lapar dan haus, sehingga tubuh tidak menerima asupan cairan selama lebih dari 10 jam.
Terlebih jika teman-teman sedang pertama latihan berpuasa penuh hingga magrib, maka salah satu keluhan yang teman-teman hadapi adalah dehidrasi atau kekurangan cairan tubuh.
Tak hanya terjadi pada orang dewasa, anak-anak seperti kita juga bisa mengalami dehidrasi, lo.
Untuk itu, penting bagi kita untuk mengerti gejala dehidrasi, terutama yang baru latihan puasa penuh.
Mengenali gejala dehidrasi sangat penting untuk memantau keadaan tubuh saat berpuasa, teman-teman.
Dehidrasi
Dilansir dari Cleveland Clinic, dehidrasi adalah kondisi di mana seseorang kehilangan terlalu banyak cairan tubuh yang menyebabkan beberapa bagian tubuh tidak bisa berfungsi secara normal.
Selain kurangnya asupan cairan saat berpuasa, dehidrasi juga bisa terjadi akibat hal lain.
Misalnya akibat muntah, diare, demam, dan kurang minum cukup air.
Baca Juga: Jangan Sampai Kekurangan Elektrolit, Ini 5 Jenis Minuman Elektrolit yang Baik bagi Tubuh
Pada kasus dehidrasi anak yang parah, maka tidak cukup ditangani dengan mengganti cairan yang hilang melalui minum dan makan saja.
Anak-anak seperti kita perlu dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Tanda-tanda Dehidrasi pada Anak
Ada sejumlah gejala yang bisa diamati jika kita mengalami dehidrasi, antaranya adalah:
1. Lidah dan bibir kering
2. Tidak mengeluarkan air mata ketika menangis
3. Tidak berkeringat
4. Tidak buang air kecil selama lebih dari 8 jam
5. Mata sayu
Baca Juga: Tak Lagi Kelelahan atau Dehidrasi, Ini 5 Jenis Olahraga Ringan yang Dapat Dilakukan ketika Berpuasa
6. Kulit kering dan berkerut
7. Napas dalam dan cepat
8. Tangan dan kaki dingin
Cara Mengatasi Dehidrasi
Selain dehidrasi parah, terdapat juga dehidrasi ringan atau sedang.
Cara menangani dehidrasi pada anak disesuaikan dengan tingkatan dehidrasi, teman-teman.
Berikut ini cara mengatasi dehidrasi berdasarkan tingkat keparahannya, dilansir dari NCBI:
1. Dehidrasi ringan
Dehidrasi ringan bisa diatasi dengan meminum cairan dalam jumlah cukup. Yang paling disarankan adalah air putih dan air yang mengandung elektrolit, seperti air kelapa segar.
Baca Juga: Jangan sampai Salah! Ini Aturan Minum ketika Menjalankan Puasa Agar Tidak Dehidrasi
Teman-teman juga bisa mengonsumsi buah-buahan yang mengandung banyak air, seperti semangka, melon, belimbing, pear, dan anggur.
Hindari minum minuman manis, minuman mengandung kafein, dan minuman bersoda.
2. Dehidrasi sedang
Dehidrasi sedang bisa diatasi dengan memberikan cairan air atau air elektrolit sejumlah 50-100 ml per kilogram berat badan anak selama 2-4 jam.
Anak yang dehidrasi sedang tidak boleh diberi minuman manis, makanan mengandung garam, minuman bersoda, dan lainnya selama 2-4 jam tersebut.
3. Dehidrasi berat
Terakhir, dehidrasi berat memerlukan penanganan dokter yang cepat.
Jika tidak segera ditangani, anak yang mengalami dehidrasi berat dapat mengalami gangguan parah yang bisa mengancam keselamatannya.
Memenuhi Cairan untuk Mencegah Dehidrasi Selama Puasa
Untuk mencegah dehidrasi, kita harus tetap meminum minimal 8 gelas air sehari, teman-teman.
Minumlah satu gelas air saat adzan magrib untuk membatalkan puasa, lalu dua gelas air setelah berbuka.
Lalu minumlah dua gelas air setelah shalat tarawih dan segelas air sebelum tidur.
Saat sahur, minumlah dua gelas air untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh.
Dengan begitu, risiko dehidrasi teman-teman selama puasa bisa dikurangi.
Tonton video ini juga, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Cleveland Clinic |
Penulis | : | Niken Bestari |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR