Gugusan yang sudah dipetik lalu dijemur selama beberapa hari hingga bulirnya berwarna hitam.
Setelah dijemur, bulir-bulir tersebut akan digugurkan dari tangkainya dengan cara diinjak-injak. Kemudian, bulir diayak dan ditampi.
Berbeda dengan lada hitam, proses pengolahan lada putih sedikit lebih rumit.
Untuk mendapatkan lada putih, petani harus memanemnya ketika semua bulir sudah masak.
Setelah itu, bulir-bulir tersebut disimpan di dalam kantung lalu direndam dalam air selama satu sampai dua minggu.
Proses ini dilakukan agar selaput lada menjadi lebih lunak, sehingga mudah terkupas saat digosok maupun diinjak-injak.
Bulir-bulir yang sudah putih ini lalu dicuci dan dijemur hingga kering.
2. Lada Hitam Lebih Pedas dan Panas
Proses pengolahan lada hitam yang ringkas, membuat rasanya jadi lebih kuat dan pedas. Terutama pada lada hitam yang baru digiling.
Sementara itu, rasa dan aroma lada putih tidak terlalu kuat. Maka tidak heran jika lada putih lebih sering digunakan untuk membumbui masakan yang tidak pedas.
Baca Juga: 4 Cara Mengolah Jahe dan Beragam Manfaatnya untuk Kesehatan Tubuh
Source | : | Kompas.com,alodokter.com |
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR