Bobo.id - Walau istilah makanan awetan terdengar asing, berbagai jenisnya bisa ditemukan dengan mudah. Terlebih makanan awetan hewani yang banyak dijual di swalayan dan pasar.
Makanan awetan hewani adalah makanan yang berasal dari sumber daya hewani dan sudah diproses untuk diawetkan dengan bahan alami atau kimia.
Pengawetan makanan ini dilakukan agar kualitas makanan tetap baik walau disimpan dalam waktu lama.
Bahkan proses pengawetan yang benar justru akan memberikan manfaat baik pada tubuh. Seperti pengawetan susu menjadi yoghurt yang baik untuk pencernaan.
Berikut sepuluh jenis makanan awetan hewani yang mungkin sudah sering dikonsumsi.
Jenis Makanan Awetan Hewani
1. Ikan Asin
Ikan asin merupakan jenis ikan berukuran kecil yang diolah dengan cara dikeringkan dengan campuran garam.
Dengan mengurangi kadar air dan menambahkan garam, ikan jadi awet lebih lama.
2. Telur Asin
Telur asin tentu bukan makanan yang asing, telur asin merupakan makanan yang diolah dengan cara diasinkan sehingga bisa bertahan lebih lama.
Baca Juga: Ada Tempe hingga Miso, Ini 6 Jenis Makanan Fermentasi dari Berbagai Negara
Jenis telur yang biasa diolah adalah jenis telur bebek. Cara pengolahan cukup beragam, ada yang menggunakan air garam atau menggunakan tanah liat hingga pasir.
Setelah difermentasi hingga jadi asin, telur ini bisa disimpan lebih lama daripada telur biasa.
3. Daging Asap
Daging asap juga merupakan makanan awetan yang diolah dengan cara diasap.
Proses pengasapan pada daging akan membuat jumlah air didalamnya berkurang dan daging awet lebih lama.
4. Ikan Asap
Selain daging, ikan juga bisa diolah dengan cara diasap untuk membuatnya awet lebih lama.
Biasanya jenis ikan yang diasap memiliki ukuran lebih besar tidak seperti ikan asin.
5. Ebi
Makanan awetan lainnya adalah ebi yang merupakan udang berukuran kecil.
Baca Juga: Bantu Perlancar Pencernaan, Ini 7 Makanan Fermentasi Khas Indonesia, Salah Satunya Oncom
Udang-udang kecil itu diolah dengan cara dikeringkan, sehingga bisa awet dalam waktu lama.
Ebi biasa digunakan pada berbagai macam makanan khas Indonesia sebagai penyedap makanan.
6. Terasi
Makanan awetan lain dari bahan udang adalah terasi. Terasi banyak digunakan sebagai bumbu masakan khas Indonesia.
Terasi dimasak dengan campuran bumbu yang kemudian dicetak dan bisa disimpan cukup lama.
7. Dendeng
Dendeng juga termasuk makanan awetan hewani yang terbuat dari daging sapi atau jenis daging merah lain.
Daging tersebut diiris tipis dan diberi bumbu rempah yang juga sebagai bahan pengawet lalu dikeringkan.
8. Rendang
Makanan awetan hewani khas Indonesia dan terkenal adalah rendang.
Rendang merupakan olahan daging sapi dengan berbagai rempah.
Baca Juga: Dari Fermentasi hingga Dibentuk, Ini Perjalanan Biji Cokelat hingga Bisa Dimakan
Rendang bisa bertahan lama dengan penyimpanan yang tepat, karena daging telah terfermentasi selama proses memasak yang lama dan campuran rempah sebagai bumbu.
9. Mentega
Mentega yang sering jadi campuran roti sebenarnya termasuk jenis makanan awetan hewani.
Mentega dibuat dari susu sapi, domba, atau kambing, yang diolah dengan cara dimasak lalu diawetkan.
10. Yoghurt
Yoghurt juga merupakan makanan awetan hewani yang dibuat dari susu sapi atau kambing.
Susu tersebut diolah dengan mencampurkan bakteri baik hingga bentuknya tidak cair lagi.
Nah, itu 10 makanan awetan hewani yang bisa temukan dengan mudah di sekitar kita.
(Foto: Creative Commons/Paramaputri)
Baca Juga: Kenapa Wortel Sering Dianggap sebagai Makanan Kelinci? Ini Penjelasannya
----
Kuis! |
Bagaimana ikan asin dibuat? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | Gridkids.id |
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR