Bobo.id - Apa saja jenis mainan anak yang bisa dilakukan selama mengisi waktu ngabuburit di bulan puasa?
Selama bulan puasa, aktivitas tetap harus berjalan seperti biasa, termasuk waktu bermain kita, teman-teman.
Meski menahan lapar dan haus, bermain di bulan puasa tetap menyenangkan untuk dilakukan bersama teman-teman di rumah.
Apalagi pada bulan puasa, kita akan sering menghabiskan waktu di masjid untuk beribadah dan bertemu dengan teman lainnya.
Selain menambah keakraban, bermain sambil menunggu berbuka puasa dapat membuat kita lupa akan rasa lapar dan haus.
Nah, berikut ini Bobo akan mengajak teman-teman mencari tahu contoh mainan anak yang bisa dilakukan selama bulan puasa.
Tidak perlu takut merasa lelah, kita dapat bermain ular tangga bersama teman-teman di rumah sambil mengisi waktu ngabuburit.
Ada banyak permainan ular tangga yang bisa digunakan, misalnya ular tangga dengan menggunakan kertas atau ular tangga melalui aplikasi.
Tahukah kamu? Permainan ular tangga sudah populer sejak tahun 1990-an, sehingga kamu bisa memainkannya bersama teman sebaya atau orang tua.
Permainan ular tangga akan lebih seru dilakukan jika ada reward untuk pemenang yang pertama kali mencapai angka 100.
Reward bisa berbentuk apapun, asalkan diberikan secara adil dan merupakan kesepakatan bersama para pemain.
Baca Juga: 6 Cara Menghilangkan Lapar saat Puasa Selama Bulan Ramadan
Gatrik adalah permainan tradisional berkelompok yang menggunakan alat berupa dua batang bambu dan dua buah batu bata.
Setiap kelompok terdiri dari 4 sampai 6 orang. Sehingga lahan yang dibutuhkan untuk bermain gatrik haruslah luas.
Dua kelompok masing-masing memiliki tugas. Kelompok 1 bertugas melempar bambu, sedangkan kelompok yang lain bertugas menangkap bambu.
Jika bambu berhasil ditangkap oleh lawan main, itu artinya pemain bisa bertukar posisi.
Salah satu bambu yang berukuran lebih pendek diletakkan di atas dua batu bata yang digunakan sebagai penopang.
Kelompok yang menang adalah kelompok yang mendapatkan poin lebih banyak.
Permainan ini sudah dikenal sebagai permainan tradisional Indonesia yang seru untuk dimainkan, dan cocok untuk mengisi waktu ngabuburit karena tidak perlu berlari.
Apakah teman-teman masih bermain permainan tradisional bernama congklak?
Di Indonesia ada beragam sebutan yang digunakan untuk menyebutkan permainan congklak ini, teman-teman.
Masyarakat suku Jawa biasanya mengenal permainan ini dengan sebutan dakon atau dakonan.
Sedangkan masyarakat Sulawesi mengenalnya dengan nama makaotan, maggaleceng, anggalacang, dan nogarata.
Baca Juga: 5 Penyebab Pusing Setelah Buka Puasa, Salah Satunya Gejala Dehidrasi
Congklak dimainkan oleh dua orang yang saling berhadapan menggunakan papan yang terbuat dari kayu atau plastik, dengan ukuran kurang lebih 40 - 50 sentimeter.
Papan tersebut berisi 16 lubang, dengan 7 lubang kecil yang berada di kedua sisi, dan 2 lubang besar di masing-masing ujung papan.
Cara bermainnya adalah dua orang pemain ini secara bergantian untuk memilih satu lubang kecil miliknya.
Kemudian, biji pada lubang tersebut dipindahkan satu per satu ke lubang lain searah jarum jam, sampai biji dalam genggaman habis.
Permainan akan berakhir saat biji di semua lubang kecil kosong dan berpindah ke lubang besar.
Pemenangnya adalah ditentukan dari jumlah biji terbanyak di lubang besar masing-masing pemain.
Tidak banyak menggunakan tenaga dan gerakan tubuh yang melelahkan, permainan bola bekel cocok untuk mengisi waktu ngabuburit di bulan puasa.
Bola bekel dapat dimainkan secara berkelompok, sehingga dapat menambah keakraban teman-teman.
Cara memainkan bola bekel yaitu dengan menyiapkan 1 bola bekel besar dan 6-10 biji bekel.
Pemain akan bergantian dengan melambungkan bola sambil menyebarkan biji bekel ke lantai. Lalu, tangkap bola bekel sebelum jatuh ke lantai.
Setelah itu, lambungkan lagu bola bekel sambil mengubah posisi biji bekel, tunggu bola bekel memantul satu kali, kemudian tangkap kembali bola bekel.
Baca Juga: 6 Manfaat Puasa untuk Kesehatan, Salah Satunya Bisa Mengontrol Gula Darah
Ulangi langkah tersebut sampai semua biji bola bekel berubah posisi. Jika kamu tidak berhasil menangkap bola bekel dengan baik, maka harus bergantian dengan teman lainnya.
Bukan hal asing lagi, permainan kelereng sebenarnya sudah dikenal sejak 2.000 tahun yang lalu, lo.
Pada masa itu, permainan kelereng dimainkan dengan menggunakan kacang hazel, kerikil bundar, atau bola kaca.
Orang Indonesia, khususnya di wilayah Jakarta lebih mengenal permainan kelereng dengan sebutan gundu.
Permainan yang tidak membutuhkan banyak gerakan berat dan berlari ini tentu saja cocok dimainkan untuk mengisi waktu ngabuburit bersama teman-teman di rumah.
Cara memainkan kelereng atau gundu adalah dengan melemparkan bola kelereng sebagai gacoan secara bergilir.
Kelereng yang terlempar ke posisi yang lebih dekat dengan lubang harus mengusir kelereng lainnya.
Pemenangnya adalah yang dapat memasukkan kelereng ke dalam lubang lebih dulu.
----
Kuis! |
Apa manfaat bermain saat bulan puasa? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR