Bobo.id - Saat mejalani puasa, tentu teman-teman perlu bangun sahur saat dini hari.
Saat bangun sahur ini ada beberapa tradisi yang dilakukan di berbagai daerah di Indonesia.
Tradisi membangunkan sahur ini dilakukan dengan membunyikan beragam bunyi-bunyian.
Cara itu dilakukan untuk membangunkan masyarakat dan segera makan sahur sebelum waktu subuh datang.
Berikut akan dikenalkan beberapa tradisi membangunkan sahur yang ada di berbagai daerah di Indonesia.
Tradisi Membangunkan Sahur
1. Ngarak Beduk
Ngarak beduk merupakan tradisi yang dilakukan olah masyarakat Jakarta dan sudah dilakukan sejak ratusan tahun lalu.
Pada awalnya, orang Betawi mengandalkan beduk yang diarak menggunakan gerobak.
Beduk akan dibunyikan sambil dibawa berputar keliling di sekitar tempat tinggal masyarakat.
Selain beduk biasanya akan dibunyikan juga suara alat musik tradisional lainnya, seperti genta, rebana, hingga genjring.
Baca Juga: Padahal Sudah Sahur, Mengapa Tubuh Kita Tetap Lemas saat Puasa?
Bahkan dinyanyikan juga lagu daerah Betawi saat tradisi membangunkan sahur ini dilakukan.
Namun, sayangnya tradisi ngarak beduk ini mulai jarang dilakukan dan digantikan dengan suara toa dari setiap masjid.
2. Ubrug-Ubrug
Ada juga tradisi ubrug-ubrug yang berasal dari Kabupaten Karawang yang ada di Jawa Barat.
Tradisi membangunkan sahur ini dilakukan dengan berbagai alat musik yang dimainkan sambil berkeliling.
Pada tradisi ini akan ada seorang sinden yang ikut berkeliling dengan rombongan pemusik.
Sinden akan bernyanyi dengan iringan musik sambil membangunkan orang-orang agar segera sahur.
Beberapa alat musik yang digunakan pada tradisi ini adalah kendang, organ, gitar, gong, dan lain sebagainya.
3. Bagarakan Sahur
Di Kalimatan Selatan juga ada tradisi unik untuk membangunkan masyarakat sekitar yang bernama bagarakan sahur.
Tradisi ini dilakukan dengan beberapa peralatan sederhana yang bisa menghasilkan suara keras.
Baca Juga: 5 Jenis Makanan yang Harus Dihindari saat Sahur, Mi Instan hingga Kue Manis
Alat-alat itu akan dibunyikan sambil berkeliling di sekitar rumah warga.
Peralatan yang digunakan biasnya cukup beragam, dari alat sederhana seperti panci, galon air, hingga tidak jarang menggunakan radio.
4. Koprekan
Bila teman-teman menjalankan puasa di daerah Tegal, Jawa Tengah, maka saat sahur mungkin akan menemukan tradisi koprekan.
Koprekan adalah tradisi membangunkan sahur yang dilakukan masyarakat Tegal selama bulan Ramadan.
Tradisi ini dilakukan dengan menggunakan alat musik pukul, seperti kentongan dan berbagai perabotan rumah tangga seperti jeriken dan botol yang bisa hasilkan suara keras.
5. Dengo-Dengo
Ada juga tradisi dengo-dengo yang dilakukan untuk membangunkan orang sahur.
Tradisi ini sudah dilakukan sejak abad ke-17 dan merupakan tradisi dari daerah Kota Bungku, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah.
Dongo-dongo merupakan nama bangunan yang tidak permanan dan selalu didirikan saat menjelang Ramadan.
Bangunan ini dibuat hingga setinggi 15 meter dan terbuat dari batang bambu sebagai tiang penyangga.
Baca Juga: 4 Bahaya Langsung Tidur Setelah Makan Sahur, dari Asam Lambung hingga Penimbunan Lemak
Bagian lantai dibuat dari papan kayu, dan beratapkan daun sagu.
Pada bagian dalam dengo-dengo akan ada gong, gendang, rebana, yang selalu dijaga oleh bebrapa warga.
Setiap waktu sahur tiba, akan ada pemuda yang bergantian bertugas membunyikan alat musik ini untuk membangunkan sahur.
Nah, itu berbagai tradisi unik di setiap daerah untuk membangunkan sahur dan selalu dilakukan selama bulan Ramadan.
----
Kuis! |
Dari mana tradisi ngarak beduk berasal? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Tomat-Tomat yang Sudah Dibeli Bobo dan Coreng Hilang! Simak Keseruannya di KiGaBo Episode 7
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR