Meski gempa jenis kelima ini bukan disebabkan oleh Bulan, tapi gempa ini tetap berkontribusi pada pengetahuan.
Tak hanya itu, riset atau penelitian ini juga sangat penting untuk mengetahui perkembangan Bulan di masa depan.
Ketika banyak data terkumpul dan diketahui, maka para peneliti bisa merancang eksperimen dan misi yang tepat.
Ada Bagian Non-Magnetik
Selain medan magnet, ternyata Bulan juga memiliki bagian dalam yang non-magnetik. Ini berbeda dari Bumi.
Para ilmuwan percaya kalau bagian dalam Bulan mendingin cepat dan merata setelah terbentuk 4,5 miliar tahun.
Ini artinya, Bulan tidak memiliki medan magnet yang kuat sehingga banyak yang percaya tidak ada gempa di sana.
Lalu, bagaimana mungkin batuan berumur 3 miliar ini terlihat berada dalam medan geomagnetik seperti Bumi?
Kalau teman-teman menanyakan hal itu, maka misi Chandrayaan-3 milik India lah yang bisa menjawabnya suatu saat.
Saat ini, pendarat dan penjelajah itu sedang berada dalam mode tidur selama 14 hari hingga Bulan keluar.
Ketika Matahari kembali menyentuh permukaan kutub selatan Bulan, kedua alat ini akan mencari jawabannya.
Baca Juga: Fenomena Super Blue Moon Tahun Ini Jadi yang Terakhir Sebelum 2037, Ini Alasannya
Source | : | Space.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR