Presiden Dukarno menyampaikan Deklarasi Ekonomi (Dekon) di Jakarta, yakni strategi dasar dalam ekonomi terpimpin.
Tujuan utama Dekon adalah untuk menciptakan ekonomi nasional yang demokratis dan bebas dari imperialisme.
Pemerintah Indonesia menyatakan, ekonomi Indonesia berpegang pada sistem Berdikari (berdiri di atas kaki sendiri).
Kondisi ekonomi memburuk karena anggaran belanja negara tiap tahunnya terus meningkat tanpa peningkatan pendapatan.
Salah satu penyebabnya adalah pembangunan proyek-proyek Mercusuar yang lebih bersifat politis, teman-teman.
Akibatnya, ekonomi semakin terpuruk. Harga barang-barang bisa naik mencapai 200-300% pada tahun 1965.
Kondisi ini membuat pemerintah mengeluarkan kebijakan, pecahan mata uang Rp1000 diganti dengan Rp1.
Penggantian uang lama dengan uang baru itu diikuti dengan pengumuman kenaikan harga bahan bakar.
Hal ini menyebabkan mahasiwa dan masyarakat turun ke jalan menyuarakan Tri Tuntutan Rakyat atau Tritura.
Nah, itulah upaya pemerintah untuk memperbaiki ekonomi pada masa demokrasi terpimpin. Semoga bermanfaat!
Baca Juga: 6 Ciri-Ciri Demokrasi Terpimpin yang Pernah Berlaku di Indonesia, Apa Saja?
----
Kuis! |
Apa saja masalah ekonomi pada masa demokrasi terpimpin? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Menuju Dua Dekade, National Geographic Indonesia Gelar Pameran Foto Sudut Pandang Baru Peluang Bumi
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR