Bobo.id - Teman-teman, apakah kamu termasuk orang yang suka menikmati gorengan atau makanan yang digoreng?
Berbeda dengan cara pengolahan lainnya, makanan yang digoreng menghasilkan kerenyahan.
Yap, tekstur yang renyah inilah yang disukai banyak orang, karena membuatnya menarik untuk dikunyah.
Namun, tahukah kamu kenapa makanan yang digoreng punya tekstur yang renyah?
Yuk, cari tahu faktanya dari artikel ini!
Reaksi Maillard
Penggorengan pada suhu tinggi menyebabkan terjadinya reaksi Maillard, teman-teman.
Reaksi Maillard yaitu reaksi kimia antara asam amino dan gula yang menghasilkan warna kecokelatan dan rasa khas.
Reaksi ini dinamai setelah ilmuwan Prancis Louis-Camille Maillard yang pertama kali mendokumentasikannya pada tahun 1912.
Reaksi ini juga memengaruhi tekstur renyah di permukaan makanan.
Reaksi Maillard merupakan bagian penting dari banyak teknik memasak sehari-hari, seperti memanggang, memanggang di atas bara, menggoreng, dan menumis.
Baca Juga: Banyak yang Tak Sadar, Ini Gejala Kekurangan Vitamin D dan Cara Mengatasinya
Tidak hanya terjadi pada makanan yang digoreng, reaksi Maillard juga terdapat pada saat kita memanggang roti dan daging, menyangrai biji kopi, dan sebagainya.
Selain itu, saat makanan digoreng, air dalam makanan berubah menjadi uap dan keluar melalui permukaan.
Proses ini menciptakan kantong-kantong udara kecil di dalam makanan, yang kemudian memberikan tekstur renyah pada bagian luar.
Suhu yang Tinggi
Suhu tinggi pada minyak goreng membuat permukaan makanan cepat kering dan membentuk lapisan yang keras dan renyah.
Teman-teman bisa mencoba untuk menggoreng ayam tepung di dalam minyak panas dengan minyak yang belum panas, maka hasilnya akan berbeda.
Panas yang tinggi juga membantu memasak bagian dalam makanan dengan cepat, sehingga tidak terlalu banyak kehilangan kelembapan dari dalam makanan.
Bahan makanan dengan kadar air yang tepat akan menghasilkan tekstur renyah saat digoreng.
Jika terlalu banyak air, makanan bisa menjadi lembek, dan jika terlalu sedikit, makanan bisa menjadi terlalu keras.
Banyak makanan yang digoreng diberi lapisan tepung, tepung roti, atau adonan.
Lapisan ini berfungsi sebagai pelindung yang menjadi renyah saat digoreng, menciptakan tekstur yang kontras dengan bagian dalam yang lebih lembut.
Baca Juga: Harus Rutin Dikonsumsi, Apa Pentingnya Makanan Berserat untuk Tubuh?
Jenis Minyak
Minyak dengan titik asap tinggi seperti minyak sayur, minyak kacang, atau minyak kanola cocok untuk menggoreng karena dapat mempertahankan suhu tinggi tanpa terbakar.
Minyak ini membantu menciptakan tekstur renyah yang diinginkan.
Minyak sayur umumnya memiliki titik asap yang tinggi, yaitu suhu ketika minyak mulai berasap dan terurai.
Titik asap tinggi (biasanya di atas 200°C) memungkinkan minyak sayur digunakan pada suhu penggorengan yang tinggi tanpa terbakar atau menghasilkan asap berlebihan.
Selain itu, minyak sayur biasanya memiliki rasa yang netral, sehingga tidak akan mengganggu atau mengubah rasa asli makanan yang digoreng.
Artikel ini dibuat dengan bantuan AI dan diperiksa ulang oleh Redaksi Bobo.id.
----
Kuis! |
Siapa penemu Reaksi Maillard? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR