Bobo.id - Sepulang sekolah, biasanya kita akan menggunakan uang saku untuk jajan. Apa teman-teman suka jajan?
Biasanya, di depan sekolah, ada banyak sekali jajanan yang bisa dibeli. Mulai dari telur gulung, cimol, dan berbagai es.
Beberapa bulan terakhir, ada snack atau camilan ringan yang sempat viral, nih. Namanya adalah Latiao.
Sayangnya, camilan itu memicu terjadinya Kejadian Luar Biasa Keracunan Pangan di beberapa wilayah Indonesia.
Adapun wilayah yang terdampak yakni Lampung, Sukabumi, Wonosobo, Tangerang Sealatan, Bandung, dan Riau.
Mengenal Apa Iu Latiao
Seperti disebutkan sebelumnya, camilan ringan asal Tiongkok ini memang sempat viral di beberapa media sosial.
Banyak orang menyebut kalau Latiao ini rasanya enak. Apalagi warna merah latiao memang terlihat menggiurkan.
Hal ini membuat banyak orang penasaran untuk mencicipinya. Hmm, memangnya apa sebenarnya latiao, Bo?
Bersumber dari Nikkei Asia, latiao merupakan camilan berbentuk stik yang berasal dari Provinsi Henan, Tiongkok.
Camilan ini terbuat dari tepung terigu dan minyak pedas. Teksturnya elastis dengan sensasi cabai menyengat.
Baca Juga: Kurangi Makanan Kemasan, Ini Camilan Sehat dan Enak yang Perlu Dicoba
Jika dilihat dari berbagai video yang ramai di media sosial, kudapan ini tampak seperti kertas yang digulung.
Berhubung latiao ini sulit dikunyah, maka gulungan latiao perlu dibuka dulu agar ia bisa digigit dan juga dikunyah.
Meski begitu, banyak konsumen yang mengaku bisa menghabiskan dua hingga tiga latiao dalam sekali makan, lo.
Namun, terkait keamanan dari produk camilan ringan ini, memang belum bisa dipastikan, teman-teman.
Ada Temuan Bakteri dalam Latiao
Karena sempat bikin keracunan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pun melakukan pengujian sementara.
Hasilnya, BPOM menemukan adanya kontaminasi bakteri golongan Bacillus cereus pada produk olahan latiao.
Sebagai informasi, bacillus cereus adalah bakteri yang bisa picu gejala keracunan, seperti diare dan juga muntah.
Terdapat empat varian latiaon yang sudah dilakukan tes laboratorium dan ditemukan bakteri. Di antaranya:
Merespons itu, BPOM langsung meminta importir untuk menarik dan memusnahkan produk yang terkontaminasi.
Baca Juga: Bisa Dimasak atau Jadi Camilan, Ini 7 Jenis Tomat dengan Beragam Ukuran
Selain itu, penjualan latiao yang masih dilakukan secara daring di marketplace juga diminta untuk dihentikan.
Jadi, saat ini, BPOM bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk mengatasi hal ini.
Langkah pencegahan lain yang dilakukan adalah penangguhan registrasi dan izin impor latiao, teman-teman.
Imbauan BPOM ke Masyarakat
Agar kejadian tidak terulang, BPOM mengimbau masyarakat untuk mengenali produk pangan olahan yang aman.
Selain itu, kita juga diharapkan bisa memerhatikan cara penyimpanan pangan sesuai dengan anjuran produsen.
Khusus bagi kelompok anak-anak seusia kita, disarankan untuk menghindari produk yang pedasnya menyengat.
Ada baiknya, teman-teman memilih camilan atau produk makanan yang aman, bermutu, dan bergizi, ya.
BPOM mengajak kita untuk menjadi konsumen cerdas dengan selalu cek kemasan dan label sebelum membeli.
Kalau teman-teman masih ragu dengan apa yang akan dimakan, sebaiknya tanya lebih dulu ke orang tua, ya!
Nah, itulah penjelasan tentang kontaminasi bakteri pada camilan ringan latiao. Semoga informasi ini bisa bermanfaat!
Baca Juga: Berawal dari Kokoa, Ini Sejarah Cokelat yang Populer di Seluruh Dunia
(Sumber Foto: Wikimedia Commons/Mx Granger)
----
Kuis! |
Dari mana asal camilan latiao? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR