Dengan ini, berarti mereka bisa bertemu tanpa melupakan api atau dua botol tempat Lagree tua menyimpan mata dan gigi pada malam hari. Untuk beberapa waktu, mereka berdua selalu asyik mengobrol setiap jam sinar matahari muncul.
Suatu hari, Pangeran Pelangi muncul dengan sedih. Ia baru saja diusir Lagree namun tak tahu harus pergi kemana. Peri Tercantik dan Pangeran Pelangi sangat sedih. Hari itu berarti adalah pertemuan mereka yang terakhir dengan bantuan sinar matahari. Mereka berharap masih bisa bertemu esok harinya.
Sayangnya, esok harinya, cuaca begitu gelap dan suram. Baru menjelang sore, matahari menembus awan selama beberapa menit. Peri Tercantik dengan bersemangat berlari ke jendela, tetapi ia malah menabrak baskom. Semua airnya tumpah.
Tidak ada air lain yang ada di tangan kecuali air di dua botol itu. Itulah satu-satunya kesempatan untuk bertemu dengan kekasihnya sebelum mereka berpisah. Tanpa berpikir panjang, Peri Tercantik membuka botol dan memasukkan airnya ke dalam baskom. Pelangi seketika muncul.
Perpisahan mereka sangat menyedihkan. Pangeran Pelangi berjanji akan berusaha agar mereka berdua terbebas dari kutukan.
Putri Peri Tercantik berjanji akan menantikan Pangeran Pelangi. Tak lama kemudian, pelangi pun lenyap.
Putri Peri Tercantik (Bag. 2)
Peri Tercantik memutuskan untuk pergi dari tempat itu dan menghadapi bahaya apapun. Ia segera berangkat, tanpa membawa apa-apa kecuali anjingnya, kucingnya, sebungkus murad, dan batu yang diberikan istri Locrinos kepadanya.
Ketika Lagree menyadari tawanannya lari, dia sangat marah dan mengejar Peri Tercantik. Gadis malang yang kelelahan itu, sedang berbaring dan tertidur nyenyak. Batu pemberian Locrinos telah berubah menjadi gua dan melindungi Peri Tercantik.
Source | : | dok. Majalah Bobo,Dongeng Hungaria |
Penulis | : | Vanda Parengkuan |
Editor | : | Vanda Parengkuan |
KOMENTAR