“Tidak mau! Pokoknya harus sekarang! Huuungg... huuungg...” Manae teringat kekesalannya tadi pagi. Dan ia mulai menangis meraung-raung persis tadi pagi. Walau sebenarnya ia tidak terlalu ingin menangis.
Puff Puff Puff...
Tiba-tiba, kembali ada asap di sekitar wajah Manae. Ia mengerjap-ngerjapkan mata. Ooh!
Manae telah berada di depan Ratu Peri lagi. Wanita cantik itu sedang tersenyum padanya. Rambut panjangnya berkibar-kibar ditiup angin.
“Waah, kau masih memberi jawaban seperti yang tadi pagi. Sebenarnya kau bisa memberikan jawaban lain. Masih banyak jawaban lain. Cobalah lagi!”
Ratu Peri kembali meniup telapak tangannya.
Puff Puff Puff!