Makan es krim enak bukan? Bagaimana dengan bermain di museum es krim? Sama enaknya tidak ya?
Di Los Angeles, Amerika Serikat telah dibuka sebuah Museum Es Krim lo. Museum ini mulai dibuka pada 22 April 2017 sampai 29 Mei 2017. Sebelumnya museum ini sudah pernah dibuka di New York, tetapi hanya untuk sementara. Hanya dalam lima hari, tiketnya sudah habis terjual. Oleh karena itu, Maryellis Bunn, salah satu penggagas museum ini kembali membukanya di Arts District, Los Angeles.
Tidak bisa dimakan ya!
Apakah museum ini terbuat dari es krim? Tentu saja tidak. Kalau terbuat dari es krim pasti museum ini sudah meleleh. Museum ini berisi berbagai seni yang berkaitan dengan es krim, seperti pisang, taburan coklat warna-warni, dan gummy bears. Apa yang ada di dalam museum ini tidak bisa dimakan. Tapi pengunjung bisa berfoto di dalamnya.
Ada apa saja di dalamnya?
Ada 10 ruangan yang bisa dikunjungi dengan tema yang berbeda-beda. Salah satu atraksi yang paling menarik adalah kolam taburan coklat warna-warni. Walaupun terlihat seperti asli, taburan coklat ini palsu. Ia terbuat dari plastik dengan bagian luar yang anti mikroba agar selalu bersih. Para pengunjung bisa berenang di dalam hampir 100 juta taburan coklat.
Selain itu, ada ruangan yang berisi gummy bears. Gummy bears ini bukan yang biasa karena ukurannya sangat besar. Bahkan sebesar tubuh orang dewasa. Tapi tenang ada juga gummy bears kecil yang bisa dimakan. Ada lagi ruangan yang berisi es loli atau popsicle raksasa. Es loli ini tidak bisa dimakan tapi lucu untuk dibuat berfoto.
Ada juga satu ruangan yang berisi pisang. Pisang ini juga palsu dan tidak bisa dimakan. Ada 10 ribu pisang yang tergantung di langit-langit. Tidak hanya berwarna kuning tapi ada juga yang pink. Ruangan ini disebut juga banana forest atau hutan pisang.
Di museum ini tidak semuanya tidak bisa dimakan kok. Museum ini menyediakan roti lapis es krim, adonan kue, dan macaroon yang disajikan dengan tema sarapan. Pengunjung juga bisa membeli cinderamata, seperti tato dengan bentuk es krim yang lucu. Sepertinya sangat seru bukan?
Penulis | : | Aisha Safira |
Editor | : | Sigit Wahyu |
KOMENTAR