Pernah Merasa Tidak Nyaman dan Ingin Marah Setelah Bangun Tidur? Ketahui Penyebab dan Cara Mencegahnya

By Tyas Wening, Senin, 21 September 2020 | 19:26 WIB
Ilustrasi anak yang sedang tidur (freepik)

Bobo.id - Mengembalikan energi yang sudah digunakan seharian jadi salah satu tujuan seseorang tidur.

Ketika bangun tidur, tubuh akan terasa lebih segar dan bersemangat untuk melakukan berbagai aktivitas.

Namun apakah teman-teman pernah merasa justru tidak nyaman dan mengalami perubahan suasana hati, seperti ingin marah setelah bangun tidur?

Bukannya segar dan bersemangat, hal ini memang bisa terjadi setelah bangun tidur, baik itu tidur malam maupun tidur siang, teman-teman.

Kondisi ini disebut dengan sleep inertia, yang bisa terjadi kapan saja saat bangun tidur.

Sebenarnya apa itu sleep inertia dan mengapa kondisi ini bisa terjadi, ya?

Ketahui juga cara mengatasinya agar tidak mengalami sleep inertia, yuk!

Baca Juga: Setelah Tahu Dampaknya Ini, Segera Tinggalkan Kebiasaan Menumpuk Piring Kotor, Apalagi Membiarkannya Berhari-hari!

Sleep Inertia Membuat Tubuh Tidak Nyaman Setelah Bangun Tidur

Kalau kamu pernah merasa bangun tidur dalam keadaan tidak nyaman, terutama setelah bangun tidur siang?

Wah, mungkin saja teman-teman mengalami kondisi yang disebut dengan sleep inertia.

Melansir dari situs Hello Sehat, sleep inertia adalah kondisi atau keadaan peralihan dari tidur ke kondisi bangun. Sleep inertia sering terjadi kalau kita mengalami tidur singkat.

Ciri dari kondisi ini adalah pusing saat sudah tidak lagi tidur, tapi masih dalam kondisi belum benar-benar bangun.

Baca Juga: Agar Tidur Siang Semakin Bermanfaat, Ikuti 4 Cara Ini Ketika Tidur Siang, Salah Satunya Mengatur Lamanya Tidur

Nah, ketika berada dalam kondisi ini, tubuh belum sepenuhnya bekerja seperti semula, tingkat kewaspadaan masih rendah, dan ada rasa ingin kembali tidur lagi.

Namun tenang saja, teman-teman, karena sleep inertia biasanya hanya berlangsung sebentar saja, kok.

Sleep inertia biasanya hanya berlangsung sekitar lima sampai 30 menit. Durasi ini bisa menjadi lebih panjang kalau seseorang sedang kurang tidur.

Baca Juga: Cukupi Kebutuhan Nutrisi Tubuh, Kekurangan Nutrisi Bisa Ditunjukkan dengan 4 Gejala Ini, Salah Satunya Mudah Sakit

Berbagai Faktor Bisa Menjadi Penyebab Sleep Inertia

Meski penyebab pasti sleep inertia belum diketahui, peneliti menyebutkan kalau ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan seseorang mengalami sleep inertia.

Faktor pertama, sleep inertia bisa disebabkan karena fase tidur yang terjadi sebelum bangun tidur.

Ketika tidur, ada empat tahap yang harus kita lewati, yaitu tiga tahap pertama yang disebut NREM dan tahap keempat atau REM, di mana pada tahap ini kita akan bermimpi.

Kalau pada bangun tidur seseorang mengalami sleep inertia, hal ini bisa disebabkan karena pada tahap ketiga dalam tidur otak menghasilkan gelombang delta yang jumlahnya lebih tinggi dari tahap sebelumnya.

Gelombang delta akan membuat tubuh jadi lebih peka dengan keadaan sekitarnya. Nah, gelombang delta inilah yang kemudian akan menyebabkan seseorang mengalami sleep inertia.

Faktor kedua penyebab sleep inertia adalah bagian otak bernama korteks prefrontal atau PFC yang aktif dengan lebih lambat.

Baca Juga: Urutan Golongan Darah dari yang Mudah Stres, Bagaimana dengan Golongan Darahmu?

Fungsi dari PFC ini adalah untuk mengambil keputusan dan mengendalikan motorik tubuh.

Dibandingkan dengan bagian otak lain, PFC kadang butuh waktu sekitar 30 menit untuk bisa menyamakan kinerja dengan bagian otak lainnya.

Membiarkan Tubuh Bangun Sendiri Bisa Mencegah Sleep Inertia

Sleep inertia memang tidak memiliki efek berbahaya yang langsung bagi tubuh, namun kondisi ini bisa sangat mengganggu.

Agar tidak mengalaminya, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegahnya.

Cara pertama adalah membuat jadwal tidur yang sama setiap harinya. Sleep inertia biasanya terjadi saat kita mengalami tidur pendek, misalnya ketiduran atau tidur siang.

Nah, kalau teman-teman memiliki jadwal tidur yang tetap, maka akan mengurangi tertidur sebelum waktu tidur di malam hari.

Cara kedua yang bisa dilakukan adalah dengan membiarkan tubuh untuk bangun dengan sendirinya.

Baca Juga: Cara Mudah Agar Terhindar dari Gigitan Nyamuk, Ternyata Memilih Warna Baju Penting

Menggunakan alarm, terutama dengan suara yang keras dan mengagetkan akan membuat tubuh jadi bangun dengan terpaksa dan pusing.

Hal ini akan membuat kita masih mengantuk dan ingin tidur lagi.

Maka dari itu, sebaiknya buat jadwal tidur agar tidur lebih teratur, yaitu selama sekitar tujuh sampai delapan jam.

Tonton video ini juga, yuk!

-----

Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa, dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Caranya melalui: www.gridstore.id

Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com