Pesawat antariksa Cassini tengah meneliti salah satu bulan milik Saturnus, yaitu Enceladus. Ternyata bulan ini memiliki faktor-faktor pendukung kehidupan, lo. Apakah bulan ini bisa dihuni mahkluk hidup?
Sejarah Enceladus
Enceladus adalah salah satu bulan milik Saturnus, tepatnya bulan keenam dari 53 bulan. Bulan ini pertama kali ditemukan oleh William Herschel pada 1789. William Herschel adalah seorang astronom yang berasal dari Inggris. Namun yang memberi nam untuk bulan ini adalah anak dari William Herschel, yaitu John pada 1847.
Enceladus memiliki diameter berukuran 502 km. Permukaan bulan ini terdiri dari es dan di dalamnya tersusun bebatuan. Kalau dilihat dari permukaannya saja bulan ini hanya tampak seperti bola salju. Tapi siapa sangka kalau di dalamnya terdapat faktor-faktor kehidupan.
Mengandung faktor pendukung kehidupan
Pada 2005, pesawat antariksa Cassini tiba di Saturnus. Cassini menemukan ada air yang keluar dari permukaannya yang retak. Ternyata di dalam Enceladus ada samudra yang hangat. Samudra ini terlentak di antara bebatuan dan es pada Enceladus.
Air pada Enceladus itu pun diteliti oleh para ilmuwan. Air yang berasal dari Enceladus mengandung molekul hidrogen. Hidrogen adalah salah satu pendukung kehidupan. Jadi, ada tiga hal yang dapat mendukung kehidupan, yaitu hidrogen, air, dan molekul organik. Air dan hidrogen sudah terpenuhi.
Para ilmuwan juga meneliti es yang ada di permukaan Enceladus. Hasilnya, para ilmuwan menemukan adanya molekul organik sederhana. Ditemukan juga metana, amonia, karbon dioksida, karbon monoksida, dan berbagai jenis garam.
Penemuan ini benar-benar mengejutkan bagi para ilmuwan. Mereka tidak menyangka bulan yang kecil seperti Enceladus dapat mengandung banyak hidrogen. Apakah Enceladus dapat menjadi tempat tinggal baru untuk manusia? Tunggu hasil penelitian selanjutnya ya.