Bobo.id - Teman-teman pasti pernah melihat dan mendengar suara petir, kan? Mengapa, ya, keduanya tidak muncul di saat yang sama? Yuk, cari tahu jawabannya!
Petir sering muncul ketika hujan akan turun atau sedang berlangsung. Ketika ada petir, pasti kita melihat kilatan cahayanya terlebih dahulu.
Setelah itu, pasti kita secara otomatis menutup kuping karena muncul suara keras dari petir tersebut.
Nah, mengapa kilatan cahaya dan suara petir tidak muncul secara bersamaan ya? Mengapa yang muncul terlebih dahulu adalah kilatan cahayanya baru setelah suaranya?
Petir terjadi karena perbedaan potensial antara awan dan bumi. Hal ini juga bisa terjadi pada awan satu dan yang lainnya. Awan dapat mengumpulkan muatan di dalamnya.
Selama awan bergerak, ia dapat beriteraksi dengan awan lainnya sehingga terkumpulah muatan.
Muatan negatif akan berada di satu sisi, bisa di atas atau bawah. Sedangkan muatan positif ada di sisi satunya.
Kalau perbedaan potensial antara awan dan bumi cukup besar maka akan ada muatan negatif atau elektron yang dibuang.
Pembuangan ini bisa terjadi dari awan ke Bumi atau sebaliknya agar terbentuk keseimbangan.
Pembuangan ini dilakukan melalui udara. Pada saat elektron menembus ambang batas isolasi udara, terjadilah petir.
Mengapa Kilatnya Muncul Lebih Dulu?
Kilatan achaya petir pasti muncul lebih dulu daripada suaranya. Mengapa begitu, ya?
Jawabannya adalah karena cahaya merambat lebih cepat dari suara. Kecepatan cahaya bisa mencapai 300 juta meter per detik, tepatnya 299.792.458 meter per detik.
Sementara, kecepatan suara hanya 340 meter per detik. Oleh karena itu pasti yang kita lihat adalah kilatan cahayanya dulu. Barulah setelah itu bunyi ‘gluduk’ menyusul.