Peneliti dari Newcastle University, Inggris menciptakan tangan palsu untuk para penyandang disabilitas. Ajaibnya, tangan palsu ini dapat melihat lo. Bagaimana caranya?
Teknologi yang semakin maju sekarang dapat membantu penyandang disabilitas yang membutuhkan tangan palsu. Para peneliti dari Newcastle University, Inggris menciptakan tangan palsu untuk para penyandang disabilitas. Ajaibnya, tangan ini bisa melihat lo. Bagaimana caranya ya? Ternyata di tangan palsu ini terdapat kamera.
Melihat dengan kamera
Tangan palsu ini mempunyai kamera yang terpasang di bagian atasnya. Kamera ini menggunakan teknologi visual komputer yang telah dikembangkan oleh beberapa perusaahn teknologi. Para peneliti juga melatih dan mengajari kamera ini untuk mengenali setidaknya 500 benda yang berbeda-beda. Ketika pengguna tangan ini ingin mengambil barang, kameranya akan memotret benda tersebut. Setelah itu, tangan palsu ini akan bergerak dan mengambil barang dengan tipe genggaman tertentu.
Pengguna tangan ini dapat mengkonfirmasi genggamannya melalui sinyal myoelectric. Sinyal myoelectric disebut juga potensial aksi motorik. Sinyal ini adalah impuls listrik yang menghasilkan kontraksi pada otot dalam tubuh. Otot yang menjadi sasaran adalah yang mengontrol gerakan sukarela.
Tangan bionik ini juga dapat merespon secara otomatis. Hanya dengan melirik ke arah benda tersebut, tangan ini sudah bisa merespon dalama hitungan detik. Sistem yang dimiliki oleh tangan ini bisa bekerja secara fleksibel. Artinya, tangan palsu ini dapat mengambil barang apa saja termasuk yang belum pernah dilihat sebelumnya.
Masih perlu dikembangkan
Tapi tangan palsu ini masih harus dikembangkan lagi. Saat ini, keakuratannya hanya 80-90%. Kamera pada tangan ini akan dikenalkan ke lebih banyak benda lagi. Para peneliti juga akan menambah sensor yang dapat mendeteksi suhu dan tekanan. Jika hal-hal ini sudah ditambahkan, tangan palsu ini akan terasa seperti asli.
Tomat-Tomat yang Sudah Dibeli Bobo dan Coreng Hilang! Simak Keseruannya di KiGaBo Episode 7
Penulis | : | Aisha Safira |
Editor | : | Sigit Wahyu |
KOMENTAR