Rumah Adat di Suriah Ini, Seperti Sarang Lebah

By Aisha Safira, Senin, 5 Juni 2017 | 07:37 WIB
Ini rumah atau sarang lebah ya? Foto: motosapiens.org (Aisha Safira)

Rumah adat di Suriah tentu berbeda dengan yang ada di Indonesia. Uniknya, rumah ini bentuknya mirip seperti sarang lebah. Apa sih alasan di balik bentuk yang mirip sarang lebih ini?

Sejak 3.700 SM

Para penduduk Timur Tengah sudah hidup tanpa AC atau penyejuk udara sejak berada-abad yang lalu. Padahal udara di sana cenderung panas dan jarang terjadi hujan. Untuk itu, orang-orang Suriah mempunyai rumah adat yang unik. Sebabnya, rumah ini berbentuk seperti sarang laba-laba atau disebut juga beehive house. Rumah ini diperkirakan sudah digunakan sejak 3.700 SM (Sebelum Masehi).

Terbuat dari bahan alami

Rumah sarang lebah ini terbuat dari lumpur, tanah, jerami, dan bebatuan. Dindingnya terbuat dari lumpur dan batu yang disusun menjadi lingkaran besar. Semakin ke atas, atapnya semakin mengecil seperti kerucut. Bagian luar dan dalamnya dilapisi oleh jerami dan lumpur. Dinding lumpur lama kelamaan akan mengeras.

Fungsi rumah sarang lebih

Di Kota Aleppo, Suriah, ada satu desa yang semua penduduknya tinggal di beehive house. Rumah ini sebenarnya bisa ditemukan juga di daerah lain yang udaranya panas. Rumah ini biasanya digunakan sebagai tempat penyimpanan juga untuk ditinggali. Ternyata rumah ini memiliki fungsi lainnya, yaitu melindungi dari panas.

Bentuknya yang tertutup dan kadang tanpa jendela membuat rumah ini bisa melindungi penghuninya dari udara panas. Rumah ini juga membantu mendinginkan bagian dalamnya. Suhu di luar bisa mencapai 60 derajat Celcius. Sedangkan suhu di dalam hanya 24-30 derajat Celcius saja.

Tetap terang tanpa jendela

Dengan dibangun tanpa jendela, rumah ini juga bisa melindungi penghuninya dari serangan angin gurun. Walaupun tanpa jendela, ruangan di dalam rumah ini tetap terang kok. Sebabnya, di atas atap rumah ini lubang agar cahaya bisa masuk. Ajaibnya, saat hujan, airnya tidak akan masuk lo ke dalam rumah.