Biasanya di kelas, Ibu atau Bapak guru akan membenarkan gaya menulis yang salah. Bahkan jika ada yang menulis dengan tangan kiri, akan diarahkan untuk menulis dengan tangan kanan seperti siswa pada umumnya. Tetapi di sekolah ini, siswanya dapat menulis dengan 2 tangan!
Mengidap ambidextrous
Teman-teman pernah tahu istilah Ambidextrous? Ini sejenis kemampuan seseorang untuk menggunakan kedua tangannya dengan sama rata dan sama baiknya. Dengan kata lain, jika seseorang bisa menulis dengan tangan kanan, maka orang dengan Ambidextrous bisa menulis dengan tangan kanan dan kirinya sekaligus, dan hasil tulisannya sama-sama baik.
Sangat sedikit populasi penduduk dunia yang Ambidextrous, teman-teman. Sebab dari milyaran jumlah penduduk dunia, yang Ambidextrous hanya 1%-nya saja. Sisanya hanya bisa menulis dengan satu tangan, baik kanan saja maupun kiri saja (kidal).
Sekolah yang mengajari muridnya menulis dengan 2 tangan
Meski demikian, di India ada sekolah yang rutin mengajari muridnya untuk menulis menggunakan 2 tangan sekaligus. Bisa dibilang ini adalah Ambidextrous yang kurang alami, sebab dilatih oleh pihak sekolah.
Di sekolah bernama Veena Vandini School ini rata-rata muridnya memiliki kemampuan menulis menggunakan 2 tangan sekaligus, dan bahkan menggunakan 2 bahasa berbeda sekaligus. Bahkan kemampuan ini kemudian dianggap wajar dan biasa-biasa saja di sana. Keren sekali, ya, teman-teman!
Terinspirasi dari presiden pertama India
Veena Vandini School didirikan pada akhir tahun 1990-an, tepatnya pada tahun 1999 dan daerahnya cukup terpencil. Pemilik sekolah itu bernama Sharma, dan beliau terinspirasi dari presiden pertama India yang juga memiliki kemampuan Ambidextrous.
Karena melihat Dr Rajendra Prasad –sang presiden, memiliki kemampuan tersebut, Sharma percaya bahwa anak-anak lainnya juga bisa. Caranya hanya satu, dilatih! Maka beliau mendirikan sekolah di desa dan mulai melatih anak-anak.
Latihan setiap hari
Setiap hari selama 15 menit, para siswa dan siswi Veena Vandini School biasanya berlatih menulis dengan 2 tangan sekaligus. Hal ini sudah dilakukan sejak mereka duduk di kelas dasar atau kelas I. Karena latihan dilakukan setiap hari sekolah selama bertahun-tahun, maka kurang lebih setelah 2 tahun mereka akan menguasai hal tersebut. Menulis dengan 2 tangan kemudian menjadi rutinitas bagi kehidupan para siswa.
Menjelang kelas VIII bahkan para siswa sudah lancar sekali menulis menggunakan 2 tangan sehingga bisa mengerjakan 2 hal yang berbeda sekaligus.
Penulis | : | Petronela Putri |
Editor | : | Sigit Wahyu |
KOMENTAR