Tanaman bernama bonsai ini berasal dari karya seni orang Jepang pada masa Dinasti Tang. Kini, Bonsai dikenal luas, bahkan ada di Indonesia. Meski berukuran mini, tetapi bonsai ini termasuk tanaman dengan harga yang cukup, lo!
Dari zaman Dinasti Tang
Mulanya, bonsai berasal dari zaman Dinasi Tang. Seni menanam tanaman mini tersebut dikenal dengan istilah penjing. Nah, di Jepang mereka menulis menggunakan huruf kanji, teman-teman. Dan kebetulan huruf kanji untuk kata ‘penjing’ dilafalkan masyarakat Jepang sebagai ‘bonkei’.
Mulanya, bonkei dibuat sebagai bentuk miniatur dari pemandangan alam. Bonkei atau yang sekarang kita kenal sebagai bonsai merupakan salah satu seni di antara kalangan keluarga serta pejabat istana di Jepang. Hanya oranng kalangan ataslah yang biasanya menikmati bonsai.
Selain itu, pada masa lalu, menanam bonsai merupakan kegiatan untuk mengisi waktu luang bagi para samurai. Kelamaan, hobi menanam bonsai semakin rajin ditekuni orang-orang Jepang, sehingga kemudian menyebar luas.
Merawat bonsai
Secara sederhana, bonsai adalah pohon yang dikerdilkan dan ditanam dalam sebuah pot mini dan dangkal. Tujuan pembuatannya adalah untuk mengabadikan bentuk pohon tua atau pohon besar.
Meski terlihat mungil dan berukuran kecil, tetapi menanam bonsai cukup sulit, lo! Teknik menanam bonsai sama sekali tidak bisa disepelekan, teman-teman. Sebab, seorang penanam bonsai harus menguasai berbagai teknik. Di antaranya teknik pemotongan tanaman, membentuk cabang yang cantik dengan lilitan kawat, dan memberi pupuk serta menjaga agar bonsai tumbuh sesuai dengan keinginan. Bentuk bonsai pun bermacam-macam; lurus, tegak berkelok-kelok, atau bahkan miring.
Di samping itu, tiap beberapa waktu, pot dan tanah harus diganti. Menanam sebuah bonsai utuh biasanya memakan waktu cukup lama.
Harga yang mahal
Kini, harga bonsai berkisar antara belasan hingga puluhan juta. Salah satu hal yang menjadi daya tarik bonsai dan membuat tanaman ini disukai oleh masyarakat adalah karena tanaman ini dapat berubah sesuai keadaan musim.
Teman-teman tertarik untuk mencoba menanamnya?
Hati-Hati Kandungan Gula di Minuman Manis, Bagaimana Memilih Minuman yang Tepat?
Penulis | : | Petronela Putri |
Editor | : | Sigit Wahyu |
KOMENTAR