Donat adalah salah satu makanan yang lezat dan terdiri dari berbagai macam topping. Kue dengan bagian berlubang di tengahnya ini ternyata sudah ada sejak abad 19, lo! Tetapi, teman-teman penasaran enggak mengapa bagian tengah donat berlubang?
Berbagai versi mengenai sejarah asal-usul donat
Belum ada versi yang pasti mengenai asal-usul berlubangnya bagian tengah donat. Ada beberapa versi cerita berbeda yang berkembang di masyarakat, salah satunya adalah bahwa donat diperkenalkan oleh Belanda dan namanya pun berasal dari bahasa Belanda. Nama awal donat adalah oliekoek yang artinya ‘kue minyak’.
Kemudian, ada pula seorang kapten kapal yang dikatakan sebagai pencipta lubang di tengah kue donat. Kapten bernama Hanson Gregory sedang bekerja dan menghadapi badai ketika ia sedang memakan oliekoek. Tiba-tiba, ia melubangi bagian tengah kue agar gampang dipegang sambil menyetir kapal.
Agar keseluruhan donat menjadi lebih matang
Versi cerita yang lain menyebutkan bahwa Hanson Gregory sebenarnya sudah menemukan donat sejak usia remaja. Waktu itu, ia membantu ibunya memasak kue. Ketika digoreng, bagian tengah kue itu sedikit lebih lama matangnya dibandingkan bagian kue yang lain.
Hanson Gregory kemudian memberikan saran kepada sang ibu agar bagian tengah dilubangi dan dibuang. Konon, sejak saat itu bagian tengah donat berlubang hingga sekarang.
Nama awal donat
Donat mulanya bernama dough-nut, yang berarti adonan kacang dan lemak. Kemudian ada perubahan dari dough-nut ke donut. Dalam bahasa Indonesia, kita mengenalnya sebagai ‘donat’. Kini, donat tak hanya digoreng, tetapi juga ditambahkan berbagai macam topping agar rasanya lebih enak.
Hari Donat Sedunia biasa diperingati setiap awal bulan Juni dan lebih banyak dirayakan di Amerika atau negara-negara barat. Di Indonesia sendiri, orang hampir tidak pernah merayakan perayaan ini, teman-teman. Hari Donat Sedunia awalnya dirayakan untuk menghormati relawan perempuan yang menyiapkan donat bagi prajurit di Perang Dunia I.
Hati-Hati Kandungan Gula di Minuman Manis, Bagaimana Memilih Minuman yang Tepat?
Penulis | : | Petronela Putri |
Editor | : | Sigit Wahyu |
KOMENTAR