Tokoh Rapunzel terkenal dengan rambutnya yang sangat panjang dan indah. Di Tiongkok ada sebuah kampung yang penduduk wanitanya mempunyai rambut seperti Rapunzel. Uniknya!
Di dunia nyata juga ada rapunzel dan tidak hanya satu lo. Para wanita ini berasal dari etnis Yao. Mereka tinggal di Kampung Rapunzel. Kampung ini terletak di Huangluo, Guangxi, Tiongkok. Di kampung ini, semua penduduk wanitanya mempunyai rambut yang panjang dan indah seperti Rapunzel. Rambut mereka terlihat berkilau dan sehat. Apa sih rahasia di balik rambut panjang mereka?
Hanya dipotong sekali
Para wanita Huangluo hanya memotong rambut mereka sekali seumur hidup saja. Tradisi ini mereka lakukan untuk melestarikan kebudayaan nenek moyang mereka. Mereka hanya memotong rambutnya sekali seumur hidup, yaitu saat berusia 18 tahun. Uniknya, rambut tersebut tidak akan dibuang tetapi dijadikan hiasan kepala. Setelah memotong rambut mereka diperbolehkan mencari pasangan untuk menikah.
Rata-rata panjang rambut penduduk wanita di Huangluo adalah 1,7 sampai 2,1 meter. Ada yang panjang rambutnya melebihi tinggi badan mereka sendiri lo. Dalam adat istiadatnya, wanita yang memiliki rambut panjang akan memiliki keberuntungan, kekayaan, dan umur yang panjang. Desa ini pun mendapat gelar ‘Desa dengan Wanita Berambut Terpanjang di Dunia’ dari Guinness Book of Record.
Beda gaya rambut, beda arti
Gaya rambut para wanita di Huangluo berbeda-beda tergantung pada status sosial mereka. Bentuk rambut mereka mirip dengan nampan tapi ada yang membedakannya. Jika rambutnya dibungkus dengan kain atau syal, itu berarti mereka masih belum menikah. Jika rambutnya melilit kepala, berarti ia sudah menikah.
Cara unik merawat rambut
Bagaimana rambut mereka bisa tetap sehat dan berkilau? Rahasianya ada dalam cara merawatnya. Mereka mencuci rambut menggunakan air bekas mencuci beras agar tetap kuat dan terhindar dari kutu. Setelah itu mereka akan membilas rambutnya dengan air sungai yang bersih dan alami.
Yang melihat rambutnya akan dihukum
Dulu, rambut para wanita Yao tidak boleh terlihat oleh siapapun. Rambut mereka hanya boleh dilihat oleh suami mereka saja. Jadi rambut mereka selalu ditutup dengan syal. Jika ada orang yang tidak sengaja melihat rambut mereka akan menerima hukuman. Hukumannya adalah ia harus tinggal di desa tersebut selama tiga tahun bersama wanita yang ia lihat rambutnya.
Tapi sejak 1987, hukuman ini sudah dihapuskan. Sekarang wanita Yao bebas memperlihatkan rambutnya kepada siapapun. Inilah yang menarik para wisatawan untuk datang ke desa Huangluo. Mereka akan dihibur oleh para wanita Yao yang menyanyi.
Penulis | : | Aisha Safira |
Editor | : | Sigit Wahyu |
KOMENTAR