Kota Super Hijau Untuk Lawan Polusi

By Aisha Safira, Senin, 10 Juli 2017 | 05:30 WIB
Forest City (Aisha Safira)

Bagaimana cara membersihkan udara dari polusi? Salah satunya caranya dengan menanam tanaman dan pohon. Itulah yang dilakukan di Forest City, Tiongkok.

Apa jadinya kalau ada satu kota yang dipenuhi dengan tanaman dan pohon? Tentu udara di kota ini menjadi bersih. Mengapa? Karena di siang hari tanaman menghirup karbon dioksida dan mengeluarkan oksigen. Di Tiongkok ada satu kota yang akan ditanami berbagai tanaman dan pohon. Kota yang terletak di sebelah selatan Kota Liuzhou ini diberi nama Forest City.

Menghasilkan udara bersih

Di kota yang didesain oleh Stefano Boeri ini akan ditanami lebih dari satu juta tanaman dan kurang lebih 40 ribu pohon. Rencananya semua bangunan di Forest City akan diselimuti oleh tanaman-tanaman ini. Termasuk juga gedung kantor, hotel, apartemen, dan sekolah.

Menara-menara hijau ini akan membantu menyerap polusi dan menghasilkan banyak oksigen. Forest City ini diperkirakan dapat menyerap 10 ribu ton karbon dioksida dan 57 ton polusi debu per tahunnya. Sedangkan oksigen yang dihasilkan sekitar 900 ton per tahun. Tak hanya itu, menara hijau juga dapat menahan polusi suara.

Jadi habitat satwa dan hemat listrik

Selain itu, menara-menara hijau ini akan meningkatkan keanekaragaman hayati di kota itu. Burung, serangga, dan juga satwa lainnya jadi mempunyai tempat tinggal pada banyak tanaman dan pohon yang ditanam.

Tanaman-tanaman hijau ini juga dapat memberi keteduhan dari panas matahari dan menjadi selimut pada musim dingin. Jadi, penduduk di kota ini bisa mengurangi pemakaian pemanas dan menghemat listrik.

Sebuah kota tidak akan lengkap tanpa fasilitas umum. Oleh karena itu, di dalam Forest City akan dibangun tempat tinggal, area rekreasi, dua sekolah, dan satu rumah sakit. Selain tanaman, semua gedung juga akan dipasangi panel surya pada atapnya. Panel surya ini akan menghasilkan energi listrik untuk menyalakan mesin penyejuk ruangan. Kapan ya, kota hijau seperti ini dibangun di Indonesia?