Di Indonesia ada banyak masjid yang megah dan indah. Al-Quran terbesar di dunia pun juga ada di Indonesia lo. Al-Quran ini dipajang di Museum Al-Quran Raksasa.
Museum Al-Quran
Museum Al-Quran Raksasa terletak di Palembang, Sumatra Selatan. Tepatnya, di Jalan M. Amin, Soak Bujang, Kelurahan Ganus. Di museum ini terpajang Al-Quran terbesar di dunia yang dipahat di kayu-kayu tembesu dengan tinta berwarna emas. Kayu ini panjangnya 166 cm dengan lebar 140 cm, dan tebal 2,5 cm. Ada kurang lebih 315 papan yang bertuliskan ayat-ayat suci Al-Quran di kedua sisinya. Jadi kurang lebih ada 630 halaman pahatan ayat-ayat suci Al-Quran.
Kisah pembuatan Al-Quran raksasa
Al-Quran raksasa ini dibuat oleh Sofwatillah Mohzaib yang biasa dipanggil Opat. Opat memang tertarik dengan seni kaligrafi. Ia jugalah yang engukir kaligrafi pada pintu Masjid Agung Palembang. Suatu malam ia bermimpi diberikan isyarat untuk membuat Al-Quran terbesar di dunia. Lalu, ia pun merencanakan pembuatan Al-Quran raksasa ini.
Sebagai awal, Opat mengukir surat Al-Fatiha di atas papan kayu tembesu. Karyanya ini dipamerkan di Masjid Agung Palembang pada 2002 dalam rangka Tahun Baru Islam 1 Muharram 1423. Tujuannya agar ada donatur yang melihat dan mau mendukungnya rencananya membuat Al-Quran terbesar di dunia.
Dengan usahanya tersebut, donatur pun berhasil terkumpul. Al-Quran raksasa tersebut pun mulai dibuat dengan melibatkan 35 orang. Ada lima orang yang bertugas untuk mengukir dan 30 orang lainnya berperan dalam pemahat dan pemotong kayu. Pembuatan Al-Quran raksasa ini menghabiskan waktu tujuh tahun dengan biaya kurang lebih 1,2 milyar rupiah.
Diresmikannya Museum Al-Quran Raksasa
Pada 2012, Museum Al-Quran Raksasa pun diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersama Organisasi Konferensi Islam (OKI). Sekarang museum ini tentu sudah bisa dikunjungi. Biaya masuk ke museum ini hanya 5.000 rupiah saja. Para pengunjung akan didampingi oleh pemandu yang bertugas menjelaskan apa saja yang ada di dalam museum. Siapa yang ingin berkunjung ke sini?
Penulis | : | Aisha Safira |
Editor | : | Sigit Wahyu |
KOMENTAR