Pulau yang dihuni oleh banyak ular ini berada di Kabupaten Wera, Bima, Nusa Tenggara Barat.
Ular yang menumpang istirahat
Ular di Pulau Ular, memang bukan sembarang ular. Sebab ular yang menghuni pulau ini adalah spesies ular laut yang tubuhnya berwarna belang putih dan hitam dengan ekor pipih seperti seekor ikan. Ular-ular tersebut cukup banyak.
Menurut kepercayaan masyarakat setempat, ular-ular ini hanya menumpang istirahat di pulau tersebut, sebelum kembali ke laut untuk mencari makan.
Legenda yang memiliki banyak versi
Pulau Ular ini memiliki banyak versi cerita dan sudah menjadi legenda bagi masyarakat sekitar, teman-teman. Salah satu versi cerita mengenai terbentuknya Pulau Ular adalah bahwa pulau tersebut berasal dari kapal yang terdampar di sana sejak lama, tepatnya sejak zaman perang.
Ular yang ada di pulau ini merupakan prajurit perang yang ikut terdampar ketika perang tersebut. Mereka meyakini hal ini, sebab ada cukup banyak penemuan kapal yang karam dan terdampar di lautan dekat Pulau Ular.
Ular liar yang ramah
Adanya ribuan ekor ular di Pulau Ular ini kemudian menjadi daya tarik, lo! Banyak wisatawan yang penasaran kemudian datang untuk melihat sendiri ular-ular tersebut. Meski ular-ular di sini termasuk hewan liar, tetapi mereka sangat jinak, teman-teman. Jika ada pengunjung atau wisatawan yang ingin mencoba menyentuh dan memegang tubuhnya, si ular tidak akan melilit atau bahkan menggigit. Mereka terkenal ramah pada pendatang.
Meski begitu, pengunjung tidak boleh membawa ular-ular tersebut keluar dari habitatnya. Ada larangan-larangan tertentu yang harus dipatuhi ketika mengunjungi Pulau Ular. Akibat tinggal di pulau, hewan-hewan ini juga cukup banyak terpapar sinar matahari sehingga tubuhnya yang belang hitam putih seringkali tampak cantik dan bercahaya.
Nah, apakah teman-teman tertarik untuk berlibur ke Pulau Ular?