Selama ini, para astronom mencari air di Mars sebagai tanda kehidupan. Tapi, ternyata di Bulan juga ada air, lo. Apakah ini berarti Bulan juga bisa dihuni?
Ada kabar terbaru dari luar angkasa. Ternyata, di Bulan juga ditemukan air! Pada 2008, di manik-manik seperti kerikil yang dibawa dari Bulan ditemukan air. Kerikil ini dibawa oleh misi Apollo 15 dan 17. Tiga tahun kemudian, diketahui bahwa di dalam kerikil tersebut ada formasi kristal. Di dalamnya ditemukan kandungan air yang jumlahnya sama dengan beberapa batuan di Bumi.
Bulan Kaya Akan Air
Berdasarkan penelitian ini, para peneliti menemukan cara untuk mendeteksi air di Bulan. Penelitian ini dilakukan oleh Ralph Milliken dan Shua Li. Para peneliti tersebut menggunakan spektometer orbital. Spektrometer adalah alat optik yang digunakan untuk mengukur panjang gelombang cahaya.
Jadi, alat ini akan mengukur cahaya yang dipantulkan oleh permukaan Bulan. Setelah itu, akan dilihat gelombang mana saja yang diserap atau dipantulkan oleh permukaan Bulan. Dari sanalah bisa terdeteksi mineral atau senyawa apa yang ada di sana. Hasilnya, air ditemukan di hampir semua lokasi di permukaan Bulan.
Bagaimana Bisa Ada Air?
Menurut para peneliti, Bulan terbentuk dari puing-puing benda luar angkasa sebesar Mars yang dahulu menabrak Bumi. Dari sanalah Bulan diperkirakan mendapat hidrogen yang dibutuhkan untuk pembentukan air. Ada juga yang mengatakan, bahwa air dibawa oleh asteroid atau komet sebelum selesainya proses pembentukan Bulan.
Bisakah Bulan Dihuni?
Para peneliti belum mengetahui jawaban dari hal ini. Tapi yang pasti, jika di Bulan memang kaya akan air, hal ini akan berguna bagi penjelajahan bulan di masa depan. Mungkin air ini nantinya bisa diminum, ya, oleh para astronaut.