Setiap hari kita dikelilingi oleh udara. Kita pun memerlukan udara untuk bernapas. Tapi, mengapa kita tidak bisa melihat udara, ya?
Manusia dan mahkluk hidup lainnya memerlukan udara untuk bertahan hidup. Udara yang kita butuhkan tepatnya adalah oksigen. Udara ada di sekeliling kita dan bisa kita rasakan. Contohnya saja hembusan angin. Tapi kenapa kita tidak bisa melihat udara, ya? Sebelum itu, mari kita pelajari apa saja yang bisa dilihat oleh mata kita.
Apa yang Bisa Dilihat Mata Manusia?
Mata manusia bisa mengenali dan melihat gelombang cahaya. Misalnya seperti pelangi dengan jangkauan warna merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Jangkauan warna ini disebut juga cahaya tampak. Tapi ada juga cahaya yang tidak tampak oleh mata manusia, seperti sinar ultraviolet dan inframerah.
Suatu benda harus memantulkan cahaya tampak, barulah mata kita bisa melihatnya. Apabila benda tersebut tidak memantulkan cahaya tampak, maka mata kita tidak akan bisa melihatnya. Dalam keadaan gelap gulita pasti kita tidak bisa melihat apapun. Sebabnya, tidak ada benda yang memantulkan cahaya tampak.
Udara berwujud gas. Gas mempunyai sedikit partikel penyusun dengan jarak yang berjauhan. Cahaya tampak yang memantul dari udara pun hanya sedikit. Oleh sebab itu, mata kita tidak bisa melihat udara. Tapi ada udara yang bisa kita lihat juga, kok. Mata kita bisa melihat udara saat berbentuk asap. Mengapa?
Partikel penyusun asap cenderung lebih banyak dan berwarna. Partikel-partikel tersebut dapat memantulkan dan menyerap cahaya sehingga bisa terlihat oleh mata kita. Jadi saat melihat asap, kita sebenarnya sedang melihat udara. Kamu pasti sudah pernah melihat asap, kan?