Pada umumnya, kebun berada di atas tanah karena tanaman perlu air dan udara. Bagaimana jadinya kalau ada kebun di dasar laut? Yuk, kita intip berbagai hal tentang Taman Nemo.
Sekitar lima tahun yang lalu, presiden dari Ocean Reef Group Sergio Gamberini mendapatkan sebuah ide saat sedang berlibur. Ia ingin membuat kebun di bawah laut. Ia dan rekan-rekannya pun membuat balon transparan. Balon tersebut dibawa ke kedalaman kurang lebih 10 meter dan dikembangkan menjadi rumah kaca. Mereka pun mulai menanam berbagai sayuran di dalamnya, seperti tomat, kacang-kacangan, dan selada. Mereka menamakannya Taman Nemo.
Mengapa di Bawah Laut?
Taman Nemo dapat mengurangi emisi karbon dioksida dan penggunaan pestisida. Perkebunan rumah kaca di darat dapat meninggalkan jejak karbon dioksida yang tinggi. Selain itu, perkebunan tersebut juga menggunakn pestisida yang merupakan bahan kimia. Sayuran yang ditanam dalam balon bervolume 2.000 liter ini tidak memerlukan pestisida. Cara ini juga dapat mengurangi jejak karbon dioksida di udara.
Serba Hemat
Taman Nemo ini juga serba hemat, lo. Kebun bawah laut ini tidak memerlukan air segar. Tanaman di dalamnya mendapatkan air dari proses desalinasi air laut alami. Di dalam balon, air laut akan menguap dan mengendap menjadi air tawar. Air tawar yang berada di bagian atas balon akan menetes dan membasahi tanaman, seperti hujan.
Biasanya taman konvensional menggunakan pengatur suhu dan pencahayaan buatan. Taman Nemo tidak memerlukan peralatan ini. Oleh karena itu, Taman Nemo bisa menghemat biaya juga penggunaan listrik. Taman ini bahkan bisa dibuat di rumah, di dalam akuarium. Wah, siapa yang tertarik membuat Taman Nemo sendiri? Yuk, bantu selamatkan lingkungan!
Penulis | : | Aisha Safira |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR