Pie merupakan salah satu panganan lezat yang sering dijual di toko kue atau dibawa sebagai oleh-oleh. Tetapi siapa sangka bahwa dulunya pie ini hanya bahan pembungkus dan tidak boleh dimakan, lo!
Pie sebagai pembungkus daging
Mulanya, pastry satu ini merupakan bahan pembungkus daging atau bahan masakan lainnya di Mesir Kuno. Bahan makanan harus disimpan sedemikian rupa agar tidak rusak dan tetap segar ketika dimasak. Bahan kulit pie yang padat inilah yang kemudian digunakan untuk membungkus.
Pie terbuat dengan tepung terigu dan telur sebagai bahan utamanya. Dan seiring waktu, orang-orang pun mencari cara agar kulit pie bisa ikut dimakan.
Menyebar ke tempat lain termasuk Eropa
Karena rasanya yang cukup enak, pie kemudian terkenal hingga ke penjuru Eropa. Mulanya pie memiliki topping daging. Daging yang digunakan pun beragam, bisa sapi hingga daging kambing. Kemudian, orang-orang kembali bereksperimen menciptakan pie-pie lainnya, sampai akhirnya pie menjadi banyak ragam. Sekarang kita bahkan mengenal pie susu dan pie buah. Hal ini bermula sekitar tahun 1500.
Tak lama setelah itu, pie mulai ramai diperjualbelikan sebagai panganan favorit masyarakat Eropa termasuk Inggris.
Pie susu yang muncul sekitar tahun 1940
Pie susu mungkin termasuk salah satu jenis pie yang dikenal sekarang. Jenis pie ini bermula dari Hong Kong tahun 1940, dan pernah menjadi saingan bagi hidangan khas masyarakat setempat, seperti dim sum. Pada tahun 1960, pie susu semakin laris manis di Hong Kong!
Pie susu milik masyarakat Portugis
Selain di Hong Kong, pie susu juga pernah berkembang di Portugis. Asalnya dari sebuah kue atau pudding tradisional khas Portugis, teman-teman.
Dulunya biarawati di Biara Jeronimos memasak pie ini dan menjajakannya di toko kue luar biara, tepatnya tahun 1837. Toko kue itu bernama Casa Pasteis De Belem.
Menurut teman-teman, lebih enak pie susu atau pie buah? Hihi.