La Rinconada, Kisah Kota Kaya, Tetapi Penduduknya Miskin

By Aisha Safira, Jumat, 26 Mei 2017 | 07:56 WIB
Terlihat indah ya kota tertinggi di dunia ini. Foto: businessinsider.com (Aisha Safira)

Kota apa yang tertinggi di dunia? Jawabannya adalah La Rinconada. Kota ini juga kaya akan emas. Tapi sayang kehidupan penduduknya agak memprihatinkan.

La Rinconada

La Rinconada adalah sebuah kota yang terletak di distrik Ananea, Provinsi San Antonio de Putina, Peru. Mengapa disebut sebagai kota tertinggi di dunia? Karena letaknya di sebuah pengunungan di Perudan ketinggiannya 5.100 meter di atas permukaan laut.

Perjalanan yang ditempuh ke kota ini tentu tidak sebentar. Dari Lima, ibu kota Peru, ke kota ini ditempuh dalam waktu kurang lebih delapan jam. Dua jam ditempuh dengan pesawat dan enam jam sisanya dengan bus.

Kota La Rinconada dihuni oleh kurang lebih 30.000 ribu orang. Pemandangan dari kota ini sungguh sangat indah. Dari sini bisa terlihat pegunungan Andes yang diselimuti salju. Namun sayangnya, kehidupan penduduk La Rinconada tidak seindah pemandangan kota tersebut.

Kisah penduduk La Rinconada

Jangan membayangkan kalau di kota ini akan ada rumah-rumah yang bagus. Rumah penduduk La Rinconada hanya terbuat dari lembaran timah, seng atau kayu. Jarang sekali ada rumah yang terbuat dari batu bata. Jalan di La Rinconada juga tidak terbuat dari aspal. Selain itu, di kota ini juga tidak ada pipa ledeng dan sistem pembuangan limbah. Jadi, sampah-sampah dibiarkan menumpuk begitu saja.

Oleh karena tingginya, suhu di Kota La Rinconada sangat dingin. Suhunya selalu kurang dari 0 derajat Celcius. Dingin sekali bukan? Suhu yang sangat dingin membuat udara menjadi tipis. Nah, hal ini bisa menyebabkan orang-orang sulit bernapas.

Bekerja tapi tidak digaji

Sebagian besar penduduk di La Rinconada bekerja di pertambangan emas. Sementara penduduk wanitanya menjual barang untuk mendapatkan uang. Tambang emas di kota ini bukan milik perusahaan melainkan ilegal atau tidak resmi. Mereka menggunakan bahan seperti merkuri yang menyebabkan udara, air, dan salju di sana terkontaminasi. Bahkan ada perusahaan yang tidak menggaji karyawannya.

Perusahaan ini menggunakan sistem tenaga kerja kuno bernama cachorreo. Dalam sistem ini, karyawan bekerja selama 30 hari tanpa dibayar. Tapi pada usia 31 tahun, mereka boleh mengambil bijih emas sebanyak mungkin yang mereka inginkan. Uniknya, banyak orang yang datang dari luar La Rinconada untuk menjadi penambang emas liar.

Tidak bisa sekolah

Bagi penduduk Kota La Rinconada, pendidikan adalah sesuatu yang mahal. Oleh karena itu, banyak anak-anak di kota ini yang tidak sekolah. Setiap hari anak-anak ini membantu orang tua mereka menambang emas. Nah, bersyukurlah kalau kamu masih bisa sekolah karena banyak anak-anak yang tidak bisa sekolah. Belajar yang rajin ya!