Kisah Napoleon Bonaparte, Si Kaisar Perancis

By Aisha Safira, Senin, 22 Mei 2017 | 07:18 WIB
Napoleon Bonaparte adalah Kaisar Perancis yang hebat. Mengapa ia bisa jatuh? Foto: rmg.co.uk (Aisha Safira)

Napoleon Bonaparte dikenal sebagai kaisar Perancis yang paling hebat. Ia juga merupakan panglima perang yang hebat. Tapi Napolean Bonaparte kemudian mengalami kejatuhan. Bagaimana kisahnya?

Tertarik pada peperangan

Napoleon Bonaparte adalah anak kedua dari tujuh bersaudara. Ia lahir di Corsica pada 15 Agustus 1769. Walaupun lahir di Perancis, Napoleon mempunyai darah Italia. Pada umur 10 tahun, ia dikirim ke sekolah Brienne-le-Chateau. Sekolah tersebut merupakan asrama militer dan di sanalah Napoleon menemukan kesukaannya terhadap kekuasaan dan peperangan.

Setelah lulus, Napoleon melanjutkan ke sekolah angkatan laut dan mempelajari artileri. Ia adalah murid yang pintar. Pelajaran yang seharusnya selesai dalam waktu dua sampai tiga tahun, ia tamatkan hanya dalam waktu satu tahun. Saat lulus, ia mendapatkan pangkat letnan dua.

Puncak kejayaan Napoleon

Saat itu, Perancis sedang dilanda kerusuhan. Penduduk Perancis tidak menyukai monarki dan menginginkan demokrasi. Napoleon memanfaatkan kesempatan ini untuk naik ke puncak pemerintahan. Dalam masa kerusuhan tersebut, Napoleon berhasil menang melawan Inggris. Ia pun diangkat menjadi brigadir jenderal di usia muda.

Lalu pada usia 25 tahun, Napoleon diangkat menjadi panglima perang kerajaan Perancis. Setelah memenangkan beberapa peperangan, pada 1802, rakyat Perancis memilihnya sebagai Konsul. Dua tahun kemudian, Napoleon Bonaparte diangkat menjadi Kaisar Perancis. Ia pun menaklukan hampir seluruh benua Eropa melalui perang dan diplomasi selama 11 tahun menjadi kaisar.

Saudara-saudaranya pun diangkat menjad raja atau pemimpin di negara-negara yang telah ia taklukan. Adiknya, Louis Napoleon diangkat menjadi raja di Belanda. Joseph Napoleon diangkat menjadi  raja di Spanyol dan Jenderal Bernadotte di Swedia. Joseph Poniatowski juga diangkat menjadi wali negara di Polandia.

Kekalahan dan kejatuhan Napoleon

Namun pada 1812, pasukan Perancis yang dipimpin Napoleon Bonaparte mengalami kekalahan dari Rusia. Sejak saat itu, pasukan Perancis semakin melemah. Sampai pada 1814, pasukan Perancis kalah dalam melawan pasukan gabungan dari Rusia, Inggris, dan Austria. Napoleon pun diturunkan dari takhtanya dan diasingkan ke Pulau Elba. Tapi ia berhasil kabur dan kembali ke Perancis.

Napoleon kembali melawan Inggris dalam perang Waterloo. Sayangnya, Napoleon dan pasukannya kalah. Ia pun dijadikan tawanan oleh Inggris dan diasingkan ke Pulau Santa Helena. Napoleon pun meninggal dunia setelah enam tahun diasingkan. Menurut para dokter yang memeriksanya, Napoleon meninggal akibat kanker lambung.