Ternyata Inilah yang Menyebabkan Baterai Smartphone Bisa Meledak

By Yomi Hanna, Selasa, 10 Oktober 2017 | 07:16 WIB
Jangan gunakan smartphone secara berlebihan (Hanna Vivaldi)

Akhir-akhir ini, kita sering mendengar tentang baterai smartphone yang meledak. Padahal itu adalah smartphone yang terbaru, yang harusnya sudah semakin canggih. Namun, kenyataannya, kecanggihan suatu smartphone belum tentu sebanding dengan kualitas keamanan baterainya. Kira-kira, apa saja penyebab baterai smartphone ini meledak, ya?

1. Sifat Baterai yang Berbahaya

Baterai smartphone adalah jenis baterai yang bisa diisi ulang atau rechargeable battery. Baterai ini dinamakan baterai lithium-ion (Li-ion) yang sering digunakan di smartphone keluaran terbaru. Baterai Li-ion sering digunakan karena memiliki daya yang lebih besar, ketahanan yang lebih kuat, serta lebih efisien.

Di dalam Li-ion terdapat poros polypropylene yang gunanya untuk mengamankan unsur listrik yang ada di dalam baterai. Ini penting sekali untuk menghindari listrik Li-ion menjadi sangat panas hingga bisa membahayakan. Tidak hanya itu, Li-ion juga berisi elektrolit yang mudah terbakar. Oleh sebab itu, kita perlu berhati-hati menggunakan smartphone, jangan menggunakannya terlalu berlebihan higga baterai menjadi panas.

2. Penggunaan Baterai

Baterai smartphone bisa saja meledak karena kita menjatuhkan atau menduduki smartphone tersebut. Memang baterai itu belum tentu rusak seketika, efeknya bisa terjadi di kemudian hari. Untuk itulah kita perlu berhati-hati selalu, hindari juga, ya, menggunakan smartphone di luar ruangan yang cenderung panas. Karena suhu panas bisa merusak baterai yang ada.

3. Cacat pada Produk

Jika pemakaian baterai wajar tapi tetap saja meledak, itu karena apa, ya? Meledaknya baterai juga terjadi karena produk atau baterai yang cacat, rusak, atau gagal dalam pembuatannya. Inilah kenapa jika baterai smartphone kita rusak, sebaiknya kita membeli baterai pengganti yang asli. Ini untuk menghindari kemungkinan mendapat baterai yang cacat atau rusak. Meskipun begitu, terkadang perusahaan bisa saja melakukan kesalahan sewaktu membuat baterai, baik itu karena desain smartphonenya atau karena kondisi fisik baterainya.