Jika ditanya apa mascot kota Jakarta, pasti sebagian besar orang akan menjawab Monumen Nasional (Monas). Namun tahukah kamu, sebenarnya maskot Jakarta adalah seekor Elang Bondol!
Elang bondol yang mencengkram salak condet
Monumen Nasional atau Monas dibangun untuk mengenang jasa pahlawan yang ikut bertempur demi kemerdekaan Indonesia. Monumen Nasional bukanlah maskot kota Jakarta, melainkan seekor elang bondol!
Elang bondol dan salak condet merupakan maskot kota Jakarta sejak tahun 1989. Kala itu yang menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta adalah Bapak Ali Sadikin. Beliau yang mengeluarkan Keputusan Gubernur mengenai hal ini, lo! Meski demikian, masih banyak yang salah paham dan tidak menyadari hal ini.
Mengapa Elang Bondol?
Mengapa elang bondol dan salak condet dijadikan maskot Jakarta? Eits, ternyata ada makna tertentu yang dipertimbangkan untuk memilih maskot sebuah kota.
Salah satu alasannya adalah karena elang bondol dapat hidup dalam waktu yang sangat lama. Hewan ini juga memiliki habitat di Kepulauan Seribu. Elang bondol melambangkan sikap ulet serta tangguh. Dalam kehidupannya, seekor elang bondol harus berubah dan kadang menyakiti dirinya untuk tetap bertahan hidup.
Salah satu perubahan yang terjadi pada elang bondol adalah kuku yang memanjang dan paruh yang bisa tumbuh hingga mencapai dada. Nah, kuku tersebut harus dicabut ketika waktunya tiba. Paruh pun harus dipatukkan ke benda keras agar terlepas dengan sendirinya. Hal ini membuatnya kesakitan, tetapi merupakan proses alamiah yang harus dijalani elang bondol.
Salak condet juga merupakan buah asli Jakarta. Condet merupakan nama sebuah wilayah di Jakarta Timur. Jadi, salak condet memang merupakan buah asli Condet.
Nah, itulah alasan mengapa elang bondol dan salak condet dipilih sebagai maskot kota Jakarta.
Hati-Hati Kandungan Gula di Minuman Manis, Bagaimana Memilih Minuman yang Tepat?
Penulis | : | Petronela Putri |
Editor | : | Vanda Parengkuan |
KOMENTAR