Selain terkenal karena bunga sakuranya, Jepang juga terkenal dengan upacara minum tehnya. Masyarakat Jepang ternyata sudah melakukan tradisi minum teh sejak lama, teman-teman.
Teh bukan minuman yang berasal dari Jepang
Mulanya, teh masuk ke Jepang karena diperkenalkan oleh seorang biksu pada abad ke-9. Bahkan kala itu, teh hanya sebagai bahan untuk mengobati penyakit. Kelamaan, fungsi minum teh meluas, mulai dari menjadi minuman sehari-hari hingga menjadi sebuah ritual tertentu. Dalam tradisi minum teh, ada banyak langkah dan aturan yang harus diikuti.
Ritual ini dikenal juga dengan nama Sadou yang berarti makna upacara teh, atau beberapa orang menyebutnya sebagai Cha-no-yu yang berarti air hangat untuk menyeduh teh.
Pada mulanya, hanya dilakukan kaum bangsawan dan samurai
Ritual minum teh konon sudah ada sejak ratusan tahun lalu di Jepang, dan dulu hanya dilakukan oleh bangsawan atau para samurai Jepang bersama tamu-tamu mereka. Ada banyak sekali langkah-langkah atau bentuk upacara minum teh. Jumlahnya mencapai ratusan dan semuanya hanya bisa dilakukan oleh seseorang yang sudah ahli.
Bukan hanya sekadar menyeduh teh, dalam upacara ini penyelenggaranya juga harus memiliki banyak pengetahuan mengenai tipe-tipe teh, dekorasi ala Jepang, kimono (pakaian khas Jepang) dan lain-lain, sebab semuanya saling berhubungan.
Dipelajari selama belasan bahkan puluhan tahun
Karena kerumitannya, tidak sembarangan orang bisa benar-benar menguasai tata cara upacara minum teh di Jepang, teman-teman. Bahkan butuh waktu bertahun-tahun hingga puluhan tahun untuk mempelajari hal ini.
Tidak hanya penyelenggara saja, orang biasa yang hadir sebagai peserta pun harus tahu sedikit banyak mengenai upacara minum teh. Hal kecil seperti cara duduk, alur mengambil teh, dan sebagainya, akan sangat berpengaruh dalam upacara. Wuih!
Nah, bagaimana? Teman-teman tertarik untuk ikut upacara minum teh di Jepang? Hihi.
Penulis | : | Petronela Putri |
Editor | : | Sigit Wahyu |
KOMENTAR