Jika sedang berjalan-jalan di trotoar atau beberapa tempat umum lainnya, apakah teman-teman pernah memperhatikan garis kuning dengan pola-pola unik seperti titik dan garis? Ternyata, garis kuning tersebut bukan hanya hiasan! Itu namanya guiding block.
Jalan yang ramah bagi penyandang tuna netra
Yap! Garis kuning yang banyak tersebar di jalan-jalan dan tempat umum di banyak kota besar di Indonesia tersebut bukanlah hiasan semata, teman-teman. Garis itu sudah dirancang sedemikian rupa oleh pemerintah agar bisa membantu sahabat-sahabat kita menyandang tuna netra.
Sekitar tahun 2014, Terminal Manggarai yang pertama kali mendapatkan akses garis kuning tersebut. Kemudian, beberapa terminal, stasiun kereta, hingga jalan-jalan umum seperti trotoar mulai dibuatkan garis kuning yang sama.
Garis kuning ini berupa susunan ubin berwarna kuning yang terdiri dari pola tertentu, dan disebut juga sebagai guiding block.
Memiliki puluhan titik
Umumnya ubin-ubin yang kemudian disusun menjadi garis guiding block tersebut memiliki titik dan garis. Pola tersebut pun memiliki makna sendiri-sendiri, lo, teman-teman. Tujuan utamanya memang untuk memandu para penyandang tuna netra agar tidak salah jalan.
Misalnya titik merupakan tanda berhenti, dan garis adalah pertanda agar mereka terus berjalan. Pembuatan pola guiding block juga dibuat sesuai dengan arah masing-masing jalan dan menyesuaikan dengan kondisi sekitar agar para tuna netra bisa berjalan berdampingan tanpa bertabrakan dengan pejalan kaki lainnya.
Sengaja dibuat dengan warna yang berbeda
Nah, selain itu, guiding block ternyata sengaja dibentuk dengan warna yang cerah dan berbeda dengan warna jalan pada umumnya, hal ini dilakukan untuk membedakannya dengan jalanan biasa.
Kini, guiding block terus dibangun di tempat-tempat ramai dan sering dilalui. Wah, ternyata garis kuning ini memiliki manfaat besar, ya, teman-teman!
Penulis | : | Petronela Putri |
Editor | : | Sigit Wahyu |
KOMENTAR