Gedung tertinggi di dunia, Burj Khalifa, mempunyai tiga zona waktu berbuka puasa, lo. Bagaimana caranya satu gedung bisa mempunyai durasi dan waktu berbuka puasa yang berbeda-beda?
Tingginya 828 meter
Burj Khalifa adalah gedung tertinggi di dunia yang terletak di Dubai, Uni Emirat Arab. Gedung ini tingginya 828 meter dan memiliki 160 lantai. Uniknya, gedung ini mempunyai tiga zona yang durasi puasa berbeda-beda. Hal ini disebabkan oleh tingginya gedung Burj Khalifa. Tiap zona durasi puasanya kira-kira hanya berbeda beberapa menit saja.
Pembagian tiga zona
Ketiga zona ini dibagi berdasarkan ketinggiannya. Zona pertama adalah lantai dasar hingga 80. Pada lantai ini, lama puasanya sama seperti durasi puasa yang umum di wilayah tersebut. Zona kedua adalah lantai 81-150. Kalau di zona ini lama puasanya bertambah sekitar dua menit dari durasi puasa pada umumnya. Zona ketiga adalah lantai 151 ke atas. Nah, kalau di zona ini, lama puasanya bertambah sekitar tiga menit.
Mengapa lamanya puasa berbeda-beda?
Menurut Bapak Thomas Djamaluddin, Kepala Lembaga Penerbangan Antariksa Nasional (Lapan), hal ini disebabkan oleh perbedaan ketinggian. Semakin tinggi jaraknya dari permukaan tanah, ufuk yang terlihat pun menjadi berbeda-beda. Pak Thomas mengatakan bahwa setiap naik 100 meter, waktu Maghrib akan bertambah satu menit. Sebabnya, semakin tinggi, ufuknya terlihat semakin rendah.
Kalau waktu Maghrib semakin tinggi semakin lama, kebalikannya terjadi saat sahur. Untuk waktu sahur, semakin tinggi lantainya, semakin cepat waktu sahurnya. Hal ini disebabkan di lantai yang tinggi, fajarnya akan datang lebih awal. Kesimpulannya, semakin tinggi lantainya, semakin panjang waktu puasanya dan semakin cepat waktu sahurnya.
Apakah di Indonesia hal ini juga berlaku? Jawabannya adalah tidak. Sebabnya, tidak ada gedung yang tingginya sama seperti Burj Khalifa di Indonesia. Unik bukan?