Ketika liburan ke luar negeri, Teman-teman pernah kangen masakan Indonesia? Di Den Haag, Belanda, ada toko yang menjual makanan khas Indonesia, lo.
Dibuka Sejak 1983
Toko Si Pentje berlokasi di Den Haag, Belanda, dan sudah beroperasi sejak tahun 1983. Dengan tagline Traditionele Indonesische Keuken (Makanan Tradisional Indonesia), tempat ini menjajakan puluhan jenis makanan lezat khas Indonesia bagi warga Indonesia di Belanda, maupun warga Belanda sendiri.
Masakan Indonesia yang Mendunia
Pemilik Toko Si Pentje ini bernama Marcel Rene Pallencaoe. Ia masih ada keturunan Indonesia, lo! Biasanya, Marcel Rene Pallencaoe ikut acara bazaar atau festival makanan di Eropa, agar dapat memperkenalkan makanan Indonesia kepada warga di sana.
Kini, selain menjadi tempat melepas rindu bagi masyarakat Indonesia yang tinggal di Belanda, Toko Si Pentje juga dibanjiri pesanan dari warga asli Belanda.
Salah satu jenis makanan andalan Toko Si Pentje adalah nasi bungkus, yaitu nasi dengan lauk rendang, telur, sambal, dan tempe. Semuanya kemudian dibungkus menggunakan daun pisang. Seporsi nasi bungkus dijual dengan harga 10.5 – 11.5 Euro atau sekitar Rp160.000,- hingga Rp176.000,-!
Selain nasi bungkus, Teman-teman juga bisa memilih puluhan menu lain yang tak kalah enak, seperti nasi goreng, gado-gado, bakmi Jawa, lontong, sate kambing, dan sebagainya.
Mendapatkan Ulasan yang Baik dari Penikmat Kuliner
Saking terkenalnya, Toko Si Pentje sering mendapat review yang sempurna dari para penikmat kuliner di luar negeri, lo! Hal ini bisa diraih sebab mereka tetap menjaga kualitas rasa masakan dan menggunakan resep serta bumbu tradisional Indonesia.
Bahkan, jika tidak sempat datang langsung ke Toko Si Pentje, pembeli bisa menikmati layanan pesan antar ke rumah. Sebelum membeli, menu bisa dilihat langsung di website mereka. Nah, jangan lupa mampir ke Toko Si Pentje, jika kebetulan sedang liburan ke Belanda, ya, Teman-teman!
Hati-Hati Kandungan Gula di Minuman Manis, Bagaimana Memilih Minuman yang Tepat?
Penulis | : | Petronela Putri |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR