Batik merupakan kain khas dari Indonesia. Umumnya, berbagai daerah di Indonesia memiliki ciri atau corak batiknya sendiri. Namun, apa teman-teman pernah mendengar tentang batik Belanda?
Motif Batik Bangsa Eropa
Di masa lalu, negara kita pernah dijajah Belanda. Penjajahan ini berpengaruh terhadap banyak hal, termasuk seni dan budaya. Pada zaman penjajahan, banyak warga keturunan Belanda yang tertarik pada kebudayaan Indonesia, termasuk batik.
Bahkan, warga Eropa juga mengembangkan motif batik khas mereka sendiri sejak tahun 1840-an. Batik ini kemudian banyak dikenal dengan nama batik Belanda.
Motif yang dibuat oleh bangsa Eropa berbeda dengan kita. Beberapa motif yang sering digunakan oleh bangsa Eropa adalah gambar tulip, tokoh cerita rakyat Belanda, dan lain sebagainya. Tak ketinggalan, umumnya batik belanda juga melukiskan dongeng-dongeng Eropa ke dalam batik mereka.
Teman-teman pasti tahu dongeng Putri Salju, Hansel and Gretel, Si Kerudung Merah, kan? Nah, ketiganya pernah juga, lo, dijadikan motif pada kain batik belanda. Lucu sekali, ya! Terdapat beberapa perbedaan yang mencolok antara batik Belanda dengan batik asli Indonesia. Biasanya batik Belanda memiliki warna yang lebih cerah dan berwarna-warni.
Pencetus Batik Belanda
Pencetus Batik Belanda adalah seorang bernama Carolina Josephina Franquemont, teman-teman. Beliau merupakan warga campuran Indo-Belanda. Orang Belanda menggunakan pewarna sayuran untuk membuat batik pertama mereka. Dulunya, Batik Belanda ini hanya dikenakan terbatas oleh warga Belanda saja. Namun, seiring perkembangannya, batik Belanda ternyata banyak disukai oleh orang Tionghoa dan sebagian dari bangsawan-bangsawan tanah Jawa. Wuih! Batik Belanda pun mulai dikenal banyak orang sampai sekarang.
Nah, tertarik mencoba mengenakan batik khas negeri kincir angin ini, teman-teman?