Teori pertama adalah berkaitan dengan syaraf di kulit. Saat jaringan kulit kita rusak karena luka, maka syaraf pun ikut rusak. Nah, terjadilah proses penyembuhan dan pembentukan kulit baru. Kulit yang baru itu terbentuk sangat tipis, begitu pula syaraf yang ada di sekitar luka menjadi lebih sensitif. Ini memengaruhi penyampaian sinyal-sinyal ke syaraf dan otak salah menerjemahkannya. Otak menangkap sinyal itu sebagai rasa gatal dan ingin meresponsnya dengan menggaruk.
Baca juga : Jangan Panik, Ini Cara Mengatasi Luka Bakar
Teori Kedua
Teori kedua mengatakan bahwa luka yang berangsur sembuh akan mengering dan menarik kulit baru. Inilah yang membuat daerah di sekitar luka menjadi gatal.
Teori Ketiga
Teori ketiga adalah ketika luka mengering, maka akan memengaruhi kulit, syaraf, dan kelenjar minyak di kulit. Tanpa adanya minyak di sekitar luka, menyebabkan kulit menjadi kering lalu timbullah rasa gatal.
Meskipun beberapa teori di atas berbeda-beda, tetapi secara keseluruhan dapat dilihat bahwa yang menyebabkan rasa gatal pada luka adalah karena terganggunya sinyal yang disampaikan syaraf terhadap otak dan adanya kulit yang mengering.
Nah, sekarang kamu sudah tahu, kan, kenapa luka bisa menimbulkan gatal? Jangan digaruk, ya! Nanti infeksi, lo. Hihi
Keren! Anak-anak Jenius Ciptakan Kota Ramah Lingkungan Lewat Game di National Coding Competition 2024
Penulis | : | Yomi Hanna |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR