Setiap tanggal 5 Oktober kita memperingati ulang tahun Tentara Nasional Indonesia (TNI). Untuk bisa merayakan hari jadi TNI setiap tahunnya, bangsa kita ternyata sudah melewati sejarah yang panjang di awal kemerdekaan Indonesia.
Tahun 1943
Sebelum Indonesia merdeka, ada yang namanya Koninklijke Nederlandsch-Indische Leger (KNIL) dan Pembela Tanah Air (PETA). KNIL itu adalah tentara kerajaan Hindia-Belanda yang dibentuk saat Perang Dipenogoro. Sedangkan PETA adalah tentara yang dibentuk oleh pemerintahan Jepang untuk melawan tentara sekutu pada tahun 1943.
Tahun 1945
Lalu pada 14 Februari 1945 Komandan Pleton PETA bernama Supriyadi (Soeprijadi) memimpin pemberontakan untuk melawan tentara di Blitar. Saat itu juga, Soekarno meminta Supriyadi dan pasukannya memikirkan dampak apa saja yang mungkin terjadi jika melakukan pemberontakan tadi.
Namun, Supriyadi tetap melakukan pemberontakan tersebut. Hingga akhirnya terjadi penangkapan sejumlah pimpinan PETA oleh tentara Jepang. Tidak hanya itu, Supriyadi pun menghilang tidak ada kabar setelah pemberontakan itu. Sampai saat ini tidak diketahui keberadaannya Supriyadi ada di mana.
Setelah Proklamasi Kemerdekaan, pada tanggal 23 Agustus 1945 pemerintah Indonesia membentuk Badan Keamaan Rakyat (BKR). Kemudian secara bertahap dibentuklah BKR Darat, BKR Laut, dan BKR Udara.
Pada tanggal 5 Oktober 1945, Maklumat Pemerintah mengubah BKR menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR). Sebagian anggota TKR adalah orang-orang yang dulunya tergabung dalam PETA. Begitu juga dengan nama BKR Darat, Laut, dan Udara secara bertahap berubah.
Tahun 1946
Nama Tentara Keamanan Rakyat beberapak kali berupah, menjadi Tentara Keselamatan Rakyat, lalu berubah lagi pada tahun 1946 menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI).
Tahun 1947
Pada tanggal 3 Juni 1947, Presiden Soekarno mengubah lagi nama TRI menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI). Nama tersebut yang akhirnya dipakai sampai saat ini. TNI tersebut merupakan gabungan dari TRI dan tentara-tentara lainnya. Saat itu, Jenderal Soedirman kemudian ditunjuk untuk menjadi Panglima Besar pertama TNI.
Meski nama TNI diberikan pada tanggal 3 Juni 1947, tapi ulang tahunnya diperingati setiap tanggal 5 Oktober. Presiden Sukarno kemudian mengubah lagi nama TRI menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI) pada 3 Juni 1947. TNI merupakan gabungan dari TRI dan tentara elemen-elemen rakyat lainnya. Jenderal Soedirman kemudian ditunjuk menjadi Panglima Besar pertama TNI. Meski nama TNI baru diberikan pada tanggal 3 Juni 1947, namun hari lahir kesatuan tersebut tetap diperingati setiap 5 Oktober. Tanggal tersebut adalah waktu yang sama saat diberikannya nama Tentara Keamanan Rakyat.