Jejak Pencuri Jemuran (Bagian 1)

By Putri Puspita, Jumat, 28 Juli 2017 | 08:00 WIB
Jemuran yang dicuri. Ilustrasi: storage.googleapis.com (Putri Puspita)

Pak Narto dan Ken langsung menuju pedagang yang ditunjuk tadi. Benar saja, di sana dijual banyak sekali barang. Tempatnya yang paling besar dan ramai. Di sana ada sprei Pak Narto dan pakaian yang Ken yakii sebagai pakaiannya. Ken sembunyi-sembunyi memotret pedagang ini.

“Cari apa?” tanya penjualnya.

“Mau lihat-lihat dulu, ya,” jawab Ken.

“Kalau lihat nggak usah foto-foto,” jawab pedagang itu sambil cemberut.

Ken merasa tertangkap basah.

“Bagus-bagus bang barangnya, dapat di mana?” tanya Pak Narto mengalihkan pembicaraan.

“Kalau mau beli banyak untuk jualan lagi, minta ke saya saja. Itu yang paling mudah. Nggak usah repot-repot, saya kasih murah,” kata penjualnya.

Kini Pak Narto dan Ken sudah yakin kalau memang abang penjual ini yang jadi pelakunya. Namun, mereka belum punya cukup bukti. Artinya, mereka harusnya merencanakan kembali sesuatu untuk menangkap basah pencuri itu.

“Kau tidak mau beli pakaianmu?” tanya Pak Narto pada Ken. Ken hanya menggeleng dengan wajah cemberut.

“Bapak nggak beli sprei?” tanya Ken. Pak Narto menggeleng.

Mereka berdua kembali ke rumah untuk merencanakan penangkapan pencuri jemuran itu.

Bersambung